PORTAL MAJALENGKA - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berlangsung 9 bulan lebih sejak kejadian.
Namun polisi belum juga menetapkan tersangka pembunuhan. Polisi masih mendalami ratusan bukti dan keterangan saksi.
Sementara itu lokasi pembunuhan atau TKP tampak kondisinya tidak terurus. TKP pembunuhan Subang di awal kasus beberapa kali dilakukan oleh TKP.
Baca Juga: Ungkap Kasus Subang: Pelaku Punya Kekuatan Super Luar Biasa Menghabisi Tuti, Ini Motif Pembunuhan
Termasuk juga saat menunjukkan anjing pelacak di lokasi kejadian namun kondisi TKP pembunuhan Subang saat ini seperti tidak terus dengan banyak rumput yang tinggi.
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menyoroti kondisi TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Adrianus sempat mendatangi TKP pembunuhan di Subang belum lama ini.
Baca Juga: Update Kasus Subang: Sudah 9 Bulan Belum Terungkap, Yosef Dipaksa Menjadi Tersangka?
Hasilnya, dia mengkritisi kurang terjaganya keaslian TKP karena ditumbuhi rumput liar.
"Saya awalnya membayangkan rumah itu masih rapi dan terawat," kata Adrianus Meliala.
"Nyatanya tidak. Khususnya setelah 9 bulan, rumput liar di mana-mana," tambah Adrianus.
Dengan kondisi ini, Adrianus mengingatkan polisi supaya memperhatikan kondisi TKP apalagi yang belum ada tersangkanya.
Menurutnya, kepolisian bisa merugi karena kehilangan peluang mendapat bukti baru di TKP.
"Polisi perlu juga memelihara lokasi itu selaku TKP agar 'jejak' yang mungkin masih ada bisa dimanfaatkan," katanya.
Dia mengingatkan justru polisi bisa rugi jika kondisi TKP pembunuhan dibiarkan tanpa dirawat.
"Kalau TKP rusak karena tidak dirawat, yang rugi polisi sendiri," ujar Adrianus.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan Subang belum juga terungkap siapa pelakunya. Kasus ini merenggut nyawa sang ibu Tuti dan anaknya Amelia.
Keluarga dekat sudah diperiksa polisi sejak kasus ini bergulir. Seperti suami dan ayah korban Yosef, anak dan kakak korban Yoris dan keponakannya Danu.***