Ganjar Pranowo Mengklaim Sudah Buka Ruang Dialog Atas Hadirnya Tambang Batu di Desa Wadas

10 Februari 2022, 05:30 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo Mengklaim Sudah Buka Ruang Dialog Atas Hadirnya Tambang Batu di Desa Wadas /Twitter/@ganjarpranowo

PORTAL MAJALENGKA - Desa Wadas Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo mendadak viral di media sosial pada Selasa 8 Februari 2022 kemarin.

Puluhan aparat keamanan yang awalnya ingin mengamankan proses pengukuran lahan oleh BPN terkait proyek pembangunan Waduk Bener, tiba-tiba mengamankan puluhan warga Desa Wadas.

Kepada sejumlah awak media, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan bahwa aparat keamanan terpaksa mengamankan warga Desa Wadas karena membawa senjata tajam.

Baca Juga: Sering Terjadi Konflik Agraria, Beginilah Sistem Kepemilikan Tanah di Jawa Zaman Dulu

"Sejak pagi saya dilokasi tidak ada kericuhan apapun. Untuk tadi ada yang bawa senjata tajam, kita amankan untuk digali keterangannya," katanya, Selasa 8 Februari 2022.

Namun, dari video yang beredar aparat kemananan sempat mengepung sebuah masjid yang didalamnya terdapat sejumlah warga.

Menyikapi insiden tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat Desa Wadas.

Baca Juga: Spoiler Drama Squid Game Season 2 dan 3, Begini Kata Sutradara dan Pihak Netflix

"Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan maasyarakat Wadas. Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," kata Ganjar Pranowo saat menggelar presconference di Mapolres Purworejo, Rabu 9 Februari 2022.

Sebagai kepala daerah, Ganjar Pronowo yang bertanggungjawab atas segala persoalan tersebut dan meminta kepada aparat keamanan, khususnya Polda Jateng untuk membebaskan puluhan warga Desa Wadas yang telah diamankan.

"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ucapnya.

Baca Juga: Ingin Nonton MotoGP Mandalika Secara Langsung? Simak Aturan dan Syarat Berikut

Dia menegaskan segala proses panjang terkait pembangunan bendungan Bener ini sudah ditempuh. Selama proses berlangsung, ruang dialog dibuka lebar bagi masyarakat, khususnya mereka yang masih menolak.

"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dialukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," ungkapnya.

Gubernur Jawa Tengah ini sebenarnya sudah menunggu-nunggu adanya dialog antar pihak. Sehingga, ada transparansi dalam penyampaian pendapat bisa dibuka lebar pada semua pihak.

Baca Juga: Tes Psikologi: Mengungkap Kepribadian dalam Dirimu yang Tersembunyi

"Kami sangat menunggu-nunggu, sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," ujarnya.

Perlu diketahui, adanya peristiwa tersebut disebabkan di Desa Wadas akan ada pertambangan batu andesit untuk keperluan pembangunan Waduk Bener yang lokasinya tak jauh dari Desa Wadas. Luas tanah yang akan dibebaskan mencapai 124 hektar.

Pendapat warga terbelah dua, ada yang mendukung pembebasan lahan dan ada yang menolak.

Baca Juga: Tes Psikologi: Mengungkap Kepribadian dari Hal yang Kamu Takuti

Warga yang menolak beralasan penambangan galian C di desanya akan merusak sumber mata air dan sawah, lantaran sebagian besar mata pencaharian mereka adalah petani.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Humas Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler