“Engga Pak! Saya harus segera pergi ke ‘tempat lain’.” ujar Gus Dur menjawab pertanyaan Soeharto
“Oh iya ya ya… silaken. Tapi kiainya kan ditinggal di sini ya?” Soeharto kembali bertanya.
“Oh, iya Pak, tapi harus ada penjelasan.” ucap Gus Dur.
“Penjelasan apa?” tanya Soeharto lagi.
“Salat Tarawihnya nanti itu ngikutin NU lama atau NU baru?” jawab Gus Dur membuat sang mantan Presiden menjadi kaget.
Soeharto jadi bingung, baru kali ini dia mendengar ada NU lama dan NU baru. Kemudian dia bertanya.
“Lho NU lama dan NU baru apa bedanya?” ucap Soeharto.
Baca Juga: Pertamina Resmi Naikkan Harga BBM Nonsubsidi, Simak Daftar Selengkapnya
”Kalau NU lama, Tarawih dan Witirnya itu 23 rakaat,” kata Gus Dur.