Network
PORTAL MAJALENGKA -- Sinetron Buku Harian Seorang Istri sedikit tampil beda pada Senin 3 Agustus 2021. Jika sebelumnya Dewa selalu tampil bergelimang kekayaan keluarga Buwana, sejak edisi 2 Agustus 2021 Buku Harian Seorang Istri menampilkan Dewa yang hidup sederhana sebagai seorang Satpam.
Penonton Buku Harian Seorang Istri harus bersiap merasa penasaran dan gemas tentang hidup Dewa yang menyisih dari perusahaan raksasa karena sifat licik Pasha yang selalu menuruti keinginan Friska.
Buku Harian Seorang Istri menampilkan konflik dengan cara berbeda yang membuat siapa pun geregetan dan dicekam rasa penasaran.
Buku Harian Seorang Istri menggambarkan Pasha tidak tahu dengan memasukkan Friska ke dalam lingkungan keluarga dan perusahan Buwana. Maka dirinya ibarat memasukkan musang ke kandang ayam.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 2 Agustus 2021, Dewa Sebagai Satpam Dihujani Hinaan oleh Pasha
Untuk mempertahankan harga dirinya, Dewa meninggalkan keluarga dan perusahaan Buwana. Dia juga membawa Nana keluar dari rumah Buwana.
Untuk membiayai hidup, Dewa bekerja menjadi Satpam sebuah perusahaan yang tidak berhubungan sama sekali dengan Buwana Corps.
Dewa memperkirakan, setelah dipimpin Pasha yang gegabah dan tidak mau belajar dan tidak mau menerima nasihat orang lain, Buwana Corps akan segera tumbang.
Saat Dewa menyingkir dari rumah Buwana, Pasha justru membawa masuk Friska yang disebut Pasha sebagai calon istrinya. Karena ingin membalas dendam, Friska memanfaatkan kesempatan untuk mempesona semua anggota keluarga Buwana.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri: Dewa Kritis setelah Tercebur ke Jurang
Nek Ratu menyukai Friska dan memintanya tinggal di rumah Buwana. Tentu saja Friska setuju. Sebab dengan tinggal di rumah Buwana dirinya dapat dengan leluasa melakukan pendekatan kepada setiap anggota keluarga.
Ketika Nek Ratu sedang keluar rumah, Friska memasuki ruangan Nek Ratu dan mencari-cari dokumen penting perusahaan yang dapat dimanfaatkannya. Friska ingin mencuri dokumen penting itu.
Dewa merasa beruntung memiliki istri seperti Nana. Meski saat ini Dewa menjadi Satpam dengan penghasilan pas-pasan, Nana tetap bersyukur. Nana juga kerap menjadi motivator bagi Dewa.
Saat Dewa menabung sebagian penghasilannya, Nana juga menerima, meski dengan risiko konsumsinya berkurang drastis. Nana malah menyemangati Dewa yang menabung agar suatu saat memiliki modal usaha.
Menurut Nana, Dewa memang berbakat menjadi pengusaha. Buktinya, saat Buwana Corp dipimpin Dewa, perusahaan itu mengalami kemajuan yang pesat.
Meski Dewa sudah menyingkir dari keluarga dan perusahaan Buwana, upaya Kevin untuk mencelakai Dewa dan Nana tak kunjung usai. Ayla selalu mendukung Kevin.
Keduanya sering sengaja lewat di dekat tempat tinggal Dewa dengan menaiki mobil baru yang mentereng.
Kevin dan Ayla selalu memancing Dewa. Suatu saat Ayla dan Kevin mengolok-olok Dewa yang sudah mengenakan seragam Satpam.
Menurut Ayla dan Kevin, Dewa memang tak ada gunanya dan mungkin saja bukan keturunan Buwana. Sehingga tidak memiliki bakat bisnis seperti anggota keluarga lainnya.
Sejauh itu Dewa tak menanggapi ejekan-ejekan Kevin kepadanya. Nana juga selalu berusaha menyabarkannya demi cita-cita yang sedang mereka kejar.
Karena ejekan-ejekannya tidak ditanggapi Dewa, Kevin dan Ayla mengatakan bahwa keduanya sudah siap menghancurkan Buwana Corps setelah mendapatkan kontrak kerja sama yang difasilitasi Pasha.
Dewa kaget mendengar rencana jahat Kevin dan Ayla terhadap Buwana Corps.
Sementara itu Bu Farah tidak setuju Dewa meninggalkan keluarga dan perusahaan Buwana. Menurut Bu Farah seharusnya Dewa menjadi CEO di Buwana Corps untuk membuat perusahaan itu tetap jaya.
Menurut Bu Farah, kapasitas yang dimiliki Pasha belum cukup untuk membuatnya menjadi CEO Buwana pengganti Dewa.
Bu Farah pun bersemangat untuk mengembalikan Dewa ke perusahaan Buwana dengan menendang Pasha dari kursi CEO.***
Catatan, Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri disusun berdasarkan informasi dari sumber-sumber yang tidak resmi dan bersifat prediksi. Diperlukan kedewasaan semua pihak untuk menyikapi perbedaan dengan versi tayangnya.
