PORTAL MAJALENGKA - Pemeran Zahra dalam sinteron Suara Hati Istri diganti setelah mendapat teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
Namun, sinetron Suara Hati Istri yang terapat adegan orang dewasa itu masih menuai kritik. Karena pergantian Zahra yang diperankan Lea Ciarachel atas rekomendasi KPI Pusat itu dinilai belum cukup.
Seperti diketahui, Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri berperan sebagai istri dituntut pihak produser untuk melakukan adegan dewasa. Di antaranya melakukan layaknya hubungan suami istri.
Baca Juga: KPI Pusat Buka Suara, Pemeran Zahra dalam Sinetron Suara Hati Istri Resmi Diganti
Cendikiawan Muslim Ulil Abshar Abdalla mempertanyakan kinerja KPI. Karena KPI dinilai tidak tegas dan peka menyikapi problem sinetron Suara Hati Istri yang dikritik publik.
"Piye to (bagaimana, red) KPI ini. Kok urusannya ganti pemeran," kata Ulil dikutip Portal Majalengka melalui akun Twitternya @ulil, pada Jumat, 4 Juni 2021.
Kata cendekiawan yang akrab disapa Gus Ulil ini, yang harus diganti adalah alur ceritanya. Sebab dalam alur cerita sinetron Suara Hati Istri jelas-jelas sedang melanggengkan praktik pernikahan usia dini.
Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center untuk Percepat UMKM Jabar Go Digital
"Masalah dasarnya adalah: plot ceritanya yang jadi sasaran kritik karena menormalisasi (alias: menganggap wajar) pernikahan dini," tulis Gus Ulil, menantu Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus itu.