Solusi Cerdas ABU NAWAS Menyelesaikan Masalah Hak Kepemilikan Anak

24 Oktober 2022, 08:52 WIB
Solusi Cerdas ABU NAWAS Menyelesaikan Masalah Hak Kepemilikan Anak /

PORTAL MAJALENGKA - Kisah Abu Nawas kali ini banyak yang mengatakan mirip dengan kejadian yang dialami oleh Nabi Sulaiman ketika masih muda.

Entah sudah beberapa hari muncul kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki anak.

Dan hakim rupanya menemukan kesulitan untuk menyelesaikan dan menentuk ibu yang sebenarnya dari bayi tersebut.

Baca Juga: Elemen Masyarakat Kecamatan Mundu Semarakkan Hari Santri Nasional 2022

Karena kasus tersebut sudah berlarut-larut, maka hakim meminta bantuan Sang Baginda Raja. Hingga akhirnya Sang Baginda Raja pun turun tangan langsung menangani kasus tersebut.

Awal mula, Sang Baginda Raja menggunakan cara rayuan. Menurutnya mungkin dengan cara halus salah satu wanita tersebut akan mengalah.

Akan tetapi kebijakan yang dilakukan sang Baginda Raja tersebut semakin membuat kedua wanita tersebut semakin mati-matian mengaku bahwa bayi perempuan itu adalah anaknya.

Baca Juga: KERIS NAGA RUNTING Pusaka Maha Sakti Bergagang Kepala Naga Milik Prabu Siliwangi

Sang Baginda Raja pun angkat tangan. Ketika dirasa sudah tidak ada yang bisa dilakukan lagi, Baginda Raja memanggil Abu Nawas. Abu Nawas pun hadir memenuhi panggilan tersebut menggantikan hakim.

Namun Abu Nawas tidak mau mengambil keputusan dihari itu juga, melainkan di hari berikutnya. Semua orang yang hadir pada waktu itu yakin bahwa Abu Nawas pasti sedang mencari akal seperti biasanya.

Padahal dibalik itu penyebab penundaan itu adalah dikarenakan algojo sedang tidak berada ditempatnya.

Baca Juga: Pelaku Penusukan Gadis Remaja Cimahi Pulang Mengaji hingga Tewas Ditangkap, Ini Motif dan Tampangnya

Pada keesokan harinya, sidang pengadilan pun diteruskan kembali. Abu Nawas memanggil algojo dengan pedang ditangan. Abu Nawas memerintahkan agar bayi perempuan tersebut ditaruh di atas meja.

"Apa yang akan kamu lakukan terhadap bayi itu?" Kata kedua perempuan itu saling memandang.

"Sebelum saya mengambil tindakan, apakah salah satu dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang berhak memilikinya?" "Tidak, bayi itu adalah anakku" ucap kedua perempuan itu serentak.

Baca Juga: Rahasia Ikan Channa Limbata Tampil Menawan: Rim Orange, Sirip Gondrong dan Tubuh Proporsional

"Baik, kalau memang kalian berdua menginginkan bayi itu dan tidak ada yang mau mengalah, maka saya terpaksa membelah bayi itu menjadi dua bagian sama rata" kata Abu Nawas mengancam.

Wanita pertama girang bukan kepalang, sedangkan wanita kedua menangis histeris. "Jangan, tolonglah jangan dibelah bayi itu.

Biarlah aku rela bayi itu diserahkan seluruhnya kepada perempuan itu" kata wanita kedua. Abu Nawas pun tersenyum lega. Sekarang kebohongan mereka telah terbongkar.

Baca Juga: Wisata Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon, Jejak Tempat Istirahat dan Meditasi Keturunan Sunan Gunung Jati

Abu Nawas pun memgambil bayi tersebut dan menyerahkannya kepada wanita yang kedua. Abu Nawas meminta agar wanita yang pertama diberikan hukuman sesuai dengan perbuatannya.

Karena tidak ada seorang ibu pun yang tega melihat anaknya disembelih. Apalagi di depan matanya sendiri.

Baginda Raja pun merasa puas dengan keputusan Abu Nawas. Sebagai rasa terima kasih, Abu Nawas pun diangkat menjadi penasehat hakim kerajaan.

Baca Juga: Kisah Pertemuan Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien Nio Ternyata Berawal dari Sholat Tahajud

Akan tetapi Abu Nawas menolak dan lebih memilih tetap menjadi rakyat biasa.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku kisah 1001 Malam Abu Nawas

Tags

Terkini

Terpopuler