Kisah Botol Ajaib, Abu Nawas Bisa Penjarakan Angin

22 Oktober 2022, 11:05 WIB
Kisah Botol Ajaib, Abu Nawas Bisa Penjarakan Angin /Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Baginda Raja Harun Al Rasyid sepertinya masih belum puas untuk menguji kecerdasan Abu Nawas.

Hingga Raja Harun Al Rasyid memanggil Abu Nawas untuk dijebak dengan pertanyaan yang rumit. Abu Nawas pun datang ke istana.

Setibanya Abu Nawas di Istana, Baginda Raja Harun Al Rasyid menyambutnya dengan senyuman.

Baca Juga: Abu Nawas Cerdas! Begini Cara Dia Selesaikan Persoalan Pemindahan Istana Raja

"Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Menurut tabib pribadiku, aku terkena serangan angin," kata Baginda Raja memulai pembicaraan.

"Ampun Tuanku paduka, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil?," tanya Abu Nawas.

"Aku hanya ingin engkau menangkap angin dan memenjarakannya," kata Baginda Raja.

Baca Juga: Link Tes Ujian Mencintai Diam Diam: Berikut Bocoran Soalnya, Cek dan Cari Tahu Sekarang Juga

Abu Nawas hanya terdiam. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

Ia tidak memikirkan bagaimana cara menangkap angin nanti. Akan tetapi ia masih kebingungan tentang bagaimana nanti cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu adalah benar-benar angin.

Karena angin tidak bisa dilihat. Tidak ada benda yang lebih aneh daripada angin.

Baca Juga: Ikan Channa Pulchra Tampil Luar Biasa, Ingat Jangan Tipu Konsumen! Setingan Ini buat Display Pribadi Saja

Tidak seperti halnya air yang walaupun tidak berwarna tapi masih bisa dilihat.

Baginda Raja memberi waktu 3 hari kepada Abu Nawas. Abu Nawas pulang dengan membawa pekerjaan dari Baginda Raja.

Namun, Abu Nawas tidak begitu sedih. Karena berpikir sudah bagian dari hidupnya. Bahkan sudah dianggap sebuah kebutuhan.

Baca Juga: Solusi Penghilang Bau Badan, 5 Rekomendasi Parfum yang Wanginya Tahan Lama

Ia yakin bahwa dengan berpikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi. Dan dengan berpikir juga ia dapat menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan. Terutamanya bagi orang-orang miskin.

Karena sering kali Abu Nawas membawa sepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas kecerdikannya.

Sudah dua hari ini Abu Nawas belum mendapatkan akal untuk menangkap angin apalagi memenjarakannya.

Baca Juga: Yuk, Jadikan Indonesia Buminya Ikan Channa Dunia, Biarkan Sorganya Tetap di India

Sedangkan besok adalah hari terakhir yang sudah ditentukan Baginda Raja. Abu Nawas hampir putus asa. Ia tidak bisa tidur walaupun sekejap.

Mungkin sudah takdir, untuk kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah Baginda Raja.

Ia berjalan dengan lemas ke istana. Di sela-sela kepasrahannya ia ingat dengan Aladin dan lampu wasiatnya.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri Nasional, Inilah Kyai Sakti yang Mengusir Jepang di Indramayu

"Bukankah jin itu tidak terlihat?,' kata Abu Nawas kepada diri sendiri.

Ia merasa senang menemukan akal kali ini dan segera berlari pulang. Sesampainya di rumah, ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya untuk kembali pergi ke Istana.

Sesampainya di Istana, Abu Nawas langsung dipersilakan masuk oleh penjaga gerbang, karena Baginda Raja sudah menunggunya.

Baca Juga: Sejarah Singkat Lagu Ya Lal Wathon Karya KH Wahab Chasbullah, Bidik Generasi Muda untuk Cinta Tanah Air

Dengan perasaan tidak sabar Baginda Raja langsung bertanya kepada Abu Nawas.

"Sudahkah Engkau berhasil memenjarakan angin, wahai Abu Nawas?," tanya Baginda Raja.

"Sudah Paduka yang mulia," jawab Abu Nawas dengan muka yang berseri-seri sambil mengeluarkan botol yang sudah tersumbat.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Terbaik, Cocok Dibacakan untuk Ramaikan Peringatan Hari Santri Nasional 2022

Baginda Raja pun menimang-nimang botol itu.

"Mana angin itu Abu Nawas?," tanya Baginda Raja.

"Di dalam tuanku," jawab Abu Nawas.

"Aku tidak melihat apa-apa," kata Baginda Raja.

Baca Juga: Komnas Perempuan Angkat Bicara atas Putusan Lesti Kejora Cabut Laporan Kasus KDRT Rizky Billar

"Ampun Tuanku. Memang angin tidak bisa dilihat, tetapi bila Paduka ingin tahu angin itu, tutup botolnya harus dibuka terlebih dahulu," kata Abu Nawas menjelaskan.

Setelah botol itu dibuka, Baginda Raja mencium bau busuk kentut yang begitu menyengat.

"Bau apa ini wahai Abu Nawas?" tanya Baginda Raja dengan marah.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Santri Nasional 2022, Cocok Digunakan sebagai Caption di Medsos

"Ampun Tuanku. Tadi hamba buang angin dan hamba masukan ke dalam botol itu. Karena hamba takut angin yang hamba masukan itu keluar, maka hamba memenjarakannya dengan cara menutup botol itu," kata Abu Nawad dengan ketakutan.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Abu Nawas, Baginda Raja pun tidak jadi marah. Karena penjelasan tersebut masuk akal dan Abu Nawas kembali selamat dalam menyelesaikan persoalan dari Baginda Raja.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku kisah 1001 Malam Abu Nawas

Tags

Terkini

Terpopuler