Lebih Tinggi Dari September, Tasikmalaya Alami Inflasi 0,14 %

- 11 November 2020, 16:30 WIB
inflasi ilustrasi
inflasi ilustrasi /

"Sama dengan kondisi nasional, tekanan inflasi terutama berasal dari kenaikan harga cabai merah dan bawang merah akibat penurunan pasokan sebagai dampak dari curah hujan tinggi yang menyebabkan gagal panen," ujarnya.

Di Kota Tasikmalaya, pasokan cabai merah kebanyakan dipasok dari Kabupaten Garut, dan sebagiannya merupakan produksi lokal yaitu dari Kecamatan Cisayong dan Kecamatan Taraju. Adapun ujar dia, harga cabai pada akhir Oktober 2020 terpantau pada kisaran Rp 50.000/kg atau meningkat 55,59% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya pada kisaran Rp 25.000/kg.

Baca Juga: Tidak Ada Bukti Baru, Dua Kasus Habib Rizieq di Polda Jabar SP3

Adapun ujar dia, pasokan bawang merah sebagian besar berasal dari Jawa Timur. Kenaikan harga bawang merah tercatat 20,29% (mtm) menjadi pada kisaran Rp 31.000/kg. Selain itu, tekanan inflasi juga berasal dari kenaikan harga minyak goreng yang menurut pedagang disebabkan kenaikan harga dari pemasok sejak bulan lalu sejalan dengan kenaikan harga minyak sawit di pasar global.

Di sisi lain, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada telur ayam ras didukung kecukupan pasokan. Harga emas perhiasan juga menurun sejalan dengan stabilnya harga emas dunia pada bulan Oktober 2020 dengan rata-rata harga USD1.870/ons, lebih rendah dibandingkan bulan September yang pernah mencapai USD1.950/ons.

Baca Juga: Baca Juga: Sedikitnya 230.000 Bidang Tanah di Kabupaten Bekasi Belum Bersertifikat

"Sedangkan kelompok yang stabil yaitu roda transportasi, Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan," katanya.***(Asep M Saefuloh/Pikiranrakyat.com)

 

 

 

Halaman:

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah