PORTAL MAJALENGKA - Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2020 tetap tinggi sebesar 133,7 miliar dolar AS, meskipun turun dibandingkan posisi akhir September 2020 sebesar 135,2 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor atau 9,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Baca Juga: Indonesia Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 3,49 Persen
Cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam siaran pers di Jakarta, Jumat 6 November 2020.
Baca Juga: Ekonomi RI Sudah Lewati Titik Terendah dan Kini Menanjak Pulih
Penurunan cadangan devisa pada Oktober 2020 itu antara lain dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Ke depan, katanya, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga seiring berbagai respons kebijakan dalam mendorong memulihan ekonomi. ***