Permintaan Ekspor Menurun, Kopi Arabika Gayo Menumpuk di Gudang

- 12 Oktober 2020, 15:37 WIB
Petani menjemur kopi arabika Gayo yang baru dipanen di tepi danau Laut Tawar, Aceh Tengah, Aceh.
Petani menjemur kopi arabika Gayo yang baru dipanen di tepi danau Laut Tawar, Aceh Tengah, Aceh. /ANTARA/Irwansyah Putra

PORTAL MAJALENGKA – Ekspor kopi andalan Aceh khususnya dari Aceh Tengah yakni Arabika Gayo menurun hampir 70 persen selama pandemi Covid-19.

Pasokan Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah terus menumpuk di gudang, akibat minimnya permintaan ekspor dari pasar luar negeri yang terdampak pandemi Covid-19.

Ketua Asosiasi Produser Fairtrade Indonesia (APFI) Armiadi, mengatakan saat ini permintaan ekspor untuk komoditas kopi dari dataran tinggi Gayo tersebut sangat sedikit sehingga menumpuk di gudang.

Baca Juga: Permintaan Kopi Arabica Gayo Menurun 70 Persen

“Kopi tertumpuk di gudang, kopi tidak terjual, kopi tidak dibeli. Itu kondisi saat ini,” kata Armiadi, di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

Kalau selama pandemic ada ekspor Kopi Gayo, maka diperkirakan hanya berkisar 10 hingga 20 persen. Sedangkan sisanya menumpuk di gudang tanpa permintaan beli dari luar negeri.

Banyak persepsi tentang berapa banyak kopi yang tertumpuk di gudang saat ini, secara pasti tidak bisa terdata karena berada di tangan petani dan pedagang lokal.

Baca Juga: Cek Manfaat Rutin Konsumsi Kopi Hitam

“Ada yang memprediksi 15 ribu ton, tapi memang tidak tertebak,” katanya.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x