Network
PORTAL MAJALENGKA - Low Tuck Kwong didapuk sebagai orang paling tajir di Indonesia versi Forbes saat ini. Ia punya banyak sumber kekayaan.
Sebagai orang tajir di Indonesia, bisnis Low Tuck Kwong menggurita dari usaha tambang, konstruksi, kesehatan, hingga jaringan internet.
Di urutan dunia, Low Tuck Kwong berada di posisi 52 orang terkaya. Mengutip data Real Time Forbes Billionaires List, kekayaan Kwong mencapai US$ 25,2 miliar.
Baca Juga: Biar Tidak Salah Pilih Beli Channa Maru Varian Red, Ketahui Dulu Nama dan Ciri Dasar Berikut
Dengan kekayaan yang dimilikinya saat ini, Kwong berhasil menggeser posisi orang tajir nomor satu sebelumnya, Hartono bersaudara yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono sebesar US$ 22,1 miliar dan Michael Hartono sebesar US$ 21,3 miliar.
Kesuksesan bisnis Kwong di awali dengan membeli perusahaan tambang batu bara pertamanya. Yaitu PT Gunung Bayan Pratama Coal pada November 1997, yang kemudian berubah nama Bayan Resources.
Bayan menguasai konsesi batu bara seluas 100 ribu hektare di Mantan dan Lebak Cilong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Pers Aceh Gelar Doa Bersama untuk Jurnalis Korban Tsunami, Momen Sambung Semangat Bangun Negeri
Perusahaan itu tergolong dalam jajaran produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Kekayaan Kwong kian berlipat ganda setelah pada 2008 menjual sebagian saham Bayan ke publik.
Di tengah harga saham dan harga batu bara yang anjlok, Kwong malah memborong saham emiten miliknya sendiri, yaitu BYAN. Tujuannya, untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Baca Juga: Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, Edukasi Generasi Muda agar Tanggap dan Siaga Bencana
Sepanjang tahun lalu, Kwong rajin membeli saham perusahaan besutannya. semua transaksinya beli tanpa jual sekali pun. Kwong sangat cermat mengakumulasi saham.
Ketajaman insting atas yang dilakukannya tersebut berbukti cuan. Perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina memicu krisis energi dan melambungkan harga batu bara.
Kinerja Bayan Resources pun gemilang dengan pendapatan yang naik melesat ketimbang tahun lalu.
Pada tahun 2022 ini Bayan membukukan pendapatan US$3,3 miliar. Sedangkan tahun lalu hanya US$1,74 miliar.
Ternyata Kwong tak cuma main di bisnis batu bara saja. Dia juga merambah bisnis energi terbarukan (EBT).
Dan ia mengendalikan perusahaan EBT Singapura Metis Energy tersebut. Di mana perusahaan ini sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources.
Kwong juga merambah bisnis di negara Australia dengan mengakuisisi Kangaroo Resaurces Limited. Ini merupakan operator tambang yang memiliki konsesi batu bara di Indonesia.
Selain Australia, Bayan juga menjamah Singapura. Di sana merupakan pemegang saham uatama Manhattan Resources.
Kwong juga memiliki saham di salah satu perusahaan industri kesehatan terbesar di Singapura, Singapore Health Partner.
Tidak berhenti di kesehatan Kwong juga terjun di bisnis jaringan internet.
Kwong mengerahkan dukungannya pada SEAX Global, yang tengah membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Low Tuck Kwong lahir dan tumbuh di Singapura pada 17 April 1948. Pada usia 24 tahun, ia kemudian pindah ke Indonesia.
Dua puluh tahun kemudian, tepatnya pada 1992 ia mengubah kewarganegaraannya menjadi WNI.
Berdasarkan data real time Forbes pada Senin 26 Desember ini, nilai total kekayaan Kwong saat ini mencapai US$25,2 miliar atau Rp378 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).***
