Solusi Islam Atasi Pengangguran

- 14 Februari 2021, 17:11 WIB
Listy Amiqoh
Listy Amiqoh /

Sepinya pengunjung, ditambah memang sengaja dibatasi karena khawatir menambah klaster penyebaran Covid-19. Kebutuhan wisata di kala pandemi menjadi nomor sekian bagi warga yang kesulitan.

Masalah pengangguran bukanlah masalah baru yang muncul karena pandemi, tetapi sudah sejak lama, dari tahun ke tahun belum menemukan titik penyelesaiannya, bahkan angkanya  semakin melonjak apalagi diperparah oleh pandemi.

Baca Juga: Stasiun Kejaksan Cirebon Hadirkan Layanan Pemeriksaan GeNose Tarif Rp20 Ribu Mulai 15 Februari

Penyebabnya bersifat sistemik, maka tidak bisa diselesaikan dengan solusi parsial, yaitu dikarenakan penerapan sistem kapitalisme sekular. Berbagai kebijakan dan langkah yang dilakukan oleh pemerintah tidak mampu menangani permasalahan ketenagakerjaan.

Pemerintah yang selama ini lebih berpihak dan mendorong tumbuhnya sektor non riil seperti sektor perbankan, bursa saham, valas, dan yang lainnya, justru hal ini menjerumuskan Indonesia pada perangkap krisis moneter yang berlanjut pada krisis ekonomi.

Jumlah uang yang terserap di sektor riil jauh lebih sedikit dibanding non riil. Fungsi uang yang seharusnya sebagai alat tukar, malah menjadi komoditas yang diperjual belikan dengan penuh spekulasi.

Baca Juga: Akibat Longsor, Akses Jalan Wisata Lembah Penyaweuyan Tidak Bisa Dilalui Kendaraan

Para kapital lebih tertarik bermain di bursa saham daripada di sektot riil yang beresiko. Akibatnya tidak sedikit perusahaan-perusahaan di sektor rill yang terguncang bahkan ada yang harus gulung tikar.

Peningkatan perekonomian dalam sektor non rill juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.

Pengangguran menjadi hal yang semakin tidak terelakan. Tentu saja, hal ini menambah daftar panjang masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x