Rusaknya daerah hulu yang merupakan daerah resapan air, menyebabkan persoalan di hilir sulit teratasi. Sehingga cakupan banjir di hilir sungai Cibuaya setiap tahun semakin meluas. Masalah ini sebenarnya terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Persoalan daerah resapan air semakin diperparah dengan alih fungsi lahan di wilayah hulu sungai.
Terkait penangan banjir, penulis menyarankan agar penanggulangan banjir di Majalengka untuk segera dievaluasi. Termasuk evalusi di bidang tata ruang dan perencanaan pembangunan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil dan Ibu Menyusui Terima Vaksin Covid-19, Ini Jawaban Vaksinolog
Dibutuhkan masterplan perencanaan yang matang untuk wilayah tersebut. Apalagi, di Desa Jatitengah rencananya akan dibangun pabrik. Tentu bisa dibayangkan.
Pematangan masterplan tidak bisa dilakukan hanya dalam kurun waktu 10 tahun. Perubahan itu butuh waktu 25 tahun.
Masterplan drainase tiap daerah masing-masing memiliki perbedaan. Akan tetapi perbedaan itu harus disesuaikan dengan DAS-nya masing-masing. Harus bersama-sama mengacu pada drainase sungai masing-masing.
Baca Juga: Untuk Pastikan Platform Aman, Facebook Miliki Empat Senjata
Kita seringkali dilanda bencana banjir, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir. Meski sudah berbagai upaya yang dilakukan untuk menghalau banjir datang, tetap saja banjir ini menghantui kita.