Menanti  Nakhoda Baru Indramayu

- 9 Januari 2021, 06:00 WIB
Dr H Masduki Duryat MPdI
Dr H Masduki Duryat MPdI /

Seorang pemimpin bekerja tidak terjebak pada rutinitas, tetapi ia akan berimprovisasi, bekerja ‘out of the box’, sebab kelihatannya problem daerah hampir sama—rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan—maka diperlukan seorang bupati yang mampu menarasikan program-program pembangunan kepada masyarakat dengan komunikasi yang efektif.

Baca Juga: Kasus Kematian Laskar FPI Dinilai Melanggar HAM, Harus Diproses di Pengadilan Pidana

Bukan asumsinya bupati datang hanya untuk bagi-bagi duit, di sini pentingnya kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.

Dengan mengutip pandangan Imam Ghazali, masyarakat rusak karena pemimpinnya; pemimpin rusak karena pemimpin agamanya diam.

Dalam kitab Injil disebutkan, “tidak boleh orang buta menuntun orang buta”, artinya pemimpin akan menjadi contoh, uswah hasanah, prototype dalam bertindak, berpikir dan berbuat, berkorban di garda paling depan.

Baca Juga: Pernyataan Gisel Bikin Terharu: Sekali Lagi Saya Mohon Maaf...

Tidak ada yang tidak mungkin, akan muncul pemimpin yang holistic, accepted, dan proven. Holistic, pemimpin yang mampu mengembangkan leadership dalam berbagai bidang; tatanan masyarakat yang harmonis, menata sistem politik yang bermartabat, sistem pendidikan yang bermoral dan mencerahkan, dan sistem hukum yang berkeadilan.

Accepted, diakui kepemimpinannya dengan merangkul semua rakyatnya—baik yang memilihnya atau tidak—membangun untuk semua rakyatnya. Proven, apa yang dilakukannya relevan dan berselancar dengan kondisi kekinian dengan berpacu menjadi daerah yang berdaya saing.

Dengan meminjam bahasa Adlan Da’i, membangun SDM sangat urgen. Keberhasilan dalam pembangunan infastruktur itu tidak layak dibanggakan, kalau tidak diberangi dengan membangun SDM. Adlan sangat ekstrim, “Kalau hanya membangun fisik Firaun juga bisa; Fir’aun itu hanya dua kesalahannya; Pertama, mengaku sebagai Tuhan;  Kedua, Politik; menginjak hak politik orang lain. Atau pada konteks Pak Harto; kesalahannya hanya menginjak hak-hak politik orang lain; tetapi beliau sudah membangun SD Inpres, Puskesmas, ekonomi  sampai ke-desa-desa. (ini sudah diteliti oleh orang lain sampai mendapat hadiah Nobel).

Baca Juga: Kabar Baik, Tarif Listrik Januari-Maret Dipastikan Tak Naik

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x