Demokrasi Gagal Lindungi Ibu dan Anak

- 23 Desember 2020, 05:00 WIB
Ilustrasi Demokrasi
Ilustrasi Demokrasi /

Naluri keibuan tergerus habis dalam sistem ini, padahal naluri ini ialah salah satu bentuk naluri yang Allah berikan kepada setiap perempuan, melekat erat sebagai fitrahnya.

Seorang ibu seharusnya sosok yang lembut, penuh kasih sayang, demi menjaga kelangsungan generasi.

Seorang ibu seharusnya bukan sosok yang menakutkan bahkan menghabisi nyawa darah dagingnya sendiri.

Kegagalan demokrasi lindungi ibu dan anak yang paling menonjol saat ini adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar individu.

Semakin banyaknya keluarga miskin menjadi salah satu indikator nyata, kaum ibu terus menjerit karena harga bahan pokok semakin membumbung tinggi.

Tak diragukan lagi bahwa rezim demokrasi telah gagal menjadi penanggung jawab pemenuhan segala kebutuhan rakyat termasuk ibu dan anak.

Islam telah memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan dengan menetapkan beban nafkah dan peran sebagai kepala keluarga ada pada pundak suami, bukan pada diri istri.

Sehingga istri tidak usah bersusah payah bekerja ke luar rumah dengan menghadapi berbagai risiko sebagaimana yang dialami perempuan-perempuan bekerja dalam sistem kapitalis sekarang ini.

Memfasilitasi para suami untuk mendapatkan kemudahan mencari nafkah dan menindak mereka yang lalai dalam melaksanakan kewajibannya. Juga mewajibkan para wali perempuan untuk menafkahi, jika suami tidak ada.

Jika pihak-pihak yang berkewajiban menafkahi memang tidak ada, negaralah yang akan menjamin pemenuhan kebutuhan para ibu.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah