Network
PORTAL MAJALENGKA - Libur panjang selama Lima hari pada akhir Oktober 2020 membuat Bupati Majalengka Karna Sobahi telah memikirkan upaya antisipasi dalam menghadapi membludaknya wisatawan.
Terlebih, masa pandemi Covid-19 saat ini pemerintah khawatir dengan terus bertambahnya kasus terkonfirmasi positif.
Salah satu upaya itu, yakni seluruh pengelola objek wisata agar menyiapkan cek suhu tubuh atau termogun.
Baca Juga: Operasi Zebra 2020, Satlantas Polres Majalengka Sekalian Bagi-bagi Masker
"Bagi mereka atau wisatawan yang diketahui memiliki suhu tubuh yang tinggi, tidak akan dibolehkan masuk ke objek wisata," ujar Karna, Selasa 27 Oktober 2020.
Karna menjelaskan, selain pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker juga sangat diwajibkan ketika memasuki objek wisata.
Pihaknya pun akan menugaskan petugas gabungan di setiap titik wisata.
Baca Juga: Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada 2020 Diprediksi Anjlok Karena Covid 19
"Jadi mungkin cek poin akan dilakukan di objek wisata. Ukur suhu, dan saran pakai masker. Yang suhu tubuhnya di atas batas normal ditentukan, tidak bisa dipaksa masuk, Satpol PP akan mengarahkan," ucapnya.
Selain itu, masih disampaikan dia, pihaknya juga telah meminta kepada jajarannya agar libur panjang tidak sepenuhnya di rumah.
Melainkan, untuk tetap memonitoring di berbagai objek wisata.
Baca Juga: Cek Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 600 Ribu Termin Dua
"Rapat khusus kemarin dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan para camat, nanti camat segera menindaklanjuti hasil rapat itu dengan para kepala desa," jelas dia.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi adanya penambahan kasus Covid-19, pihaknya akan siap siaga menghadapi libur panjang.
Sebab, ia memperkirakan sejumlah objek wisata di daerah ini diprediksi bakal dibanjiri oleh para wisatawan dari luar daerah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Libur Panjang, Ini 9 Destinasi Wisata di Majalengka yang Layak Dikunjungi
"Saya tidak mengharapkan mereka (jajaran) ini libur full. Memanfaatkan hari libur untuk monitoring ya. Untuk mengantisipasi akan terjadinya lonjakan orang-orang luar daerah, wisatawan datang ke objek wisata kita," kata Karna.***
