Wilayah Ciayumajakuning Tengah Rasakan Suhu Panas Tak Biasa, Berikut Penjelasan BMKG

- 25 April 2023, 18:40 WIB
Wilayah Ciayumajakuning Tengah Rasakan Suhu Panas Tak Biasa, Berikut Penjelasan BMKG
Wilayah Ciayumajakuning Tengah Rasakan Suhu Panas Tak Biasa, Berikut Penjelasan BMKG /FAUZAN/ANTARA FOTO

PORTAL MAJALENGKA - Sekitar tiga empat hari sekarang kenaikan suhu panas tak biasa melanda wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Suhu panas tidak seperti biasanya ini dapat Anda rasakan sendiri bagi yang tinggal atau saat ini berada di wilayah Ciayumajakuning. Baik pada waktu siang ataupun malam hari.

Tentunya dengan kondisi suhu panas yang tidak biasa ini membuat kita tidak nyaman karena kulit terus berkeringat baik siang ataupun malam.

Baca Juga: MEMBACA Makna Filosofi Ketupat sebagai Identitas Lebaran Idul Fitri

Keluhan mengenai kenaikan suhu panas ini banyak berkembang di masyarakat terutama yang ada di wilayah Ciayumajakuning.

Hal ini memaksa banyak orang untuk tidak jauh dari ruangan ber-AC ataupun aktif menyalakan kipas angin. Karena tak butuh waktu lama keringat bakal keluar di sekujur tubuh.

Pada tiga empat hari ini, dari hasil pantauan BMKG mencatat, suhu tertinggi mencapai 37,5 derajat celsius, terpantau di wilayah Tangerang Selatan.

Baca Juga: PUASA QODHO RAMADHAN: Dasar Hukum, Bacaan Niat dan Cara Pelaksanaannya

Sementara untuk Cirebon, Indramayu, 
Majalengka dan Kuningan:(Ciayumajakuning), di kisaran 36 sampai 36,5 derajat celsius.

Penyebab Suhu Panas Tak Biasa

Diungkapkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kenaikan suhu panas yang tidak biasa ini disebabkan oleh beberapa hal:

Beberapa penyebab kenaikan suhu panas tak biasa di wilayah Ciayumajakuning adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Kenapa 6 Hari Puasa Syawal setelah Ramadhan Pahalanya Sama Seperti Ibadah Puasa Setahun? Ini Alasannya

1. Terjadinya dinamika atmosfer yang terpantau tidak biasa mengakibatkan hawa panas.

2. Lonjakan atau Kenaikan panas pada  April 2023 adalah yang terarah. Hal itu dipicu timbulnya gelombang panas di wilayah Asia yang disebabkan gerak semu matahari.

3. Pemanasan global dan perubahan iklim. Terjadi gelombang panas atau heatwave yang beresiko 30 kali lebih sering terjadi dari biasanya.

Baca Juga: Lukaku Cemerlang, Inter Milan Sudahi Paceklik Kemenangan di Serie A Usai Menang atas Empoli

4. Dominasi monsun dari wilayah selatan Australia yang sekaligus menjadi penanda Indonesia memasuki musim kemarau.

5. Diakibatkan cuaca cerah dan relatif tidak terhalangi gumpalan awan membuat intensitas radiasi sinar matahari maksimum.

Dari kelima Hal di atas menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami panas lebih tinggi, salah satunya wilayah pantura Jawa Barat, seperti daerah Ciayumajakuning.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x