Berkaitan dengan hati ini, Rasulullah SAW telah menyampaikan penjelasan dalam sabdanya berikut:
Baca Juga: 2 Kali Blunder Bek, Persib Telan Kekalahan Saat Jamu Persikabo di Laga Perpisahan I Made Wirawan
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya dalam jasad seseorang tardapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh jasadnya, namun apabila segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR Al-Bukhari)
Menurut Imam An-Nawawi hadits ini menjadi penguat perihal pentingnya untuk memperbaiki hati, dan menjaganya dari hal-hal yang bisa merusak kesucian hati. (An-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘ala Muslim, [Daru Ihya At-Turats: 1392], juz XI, halaman 29).
Sementara Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam salah satu karyany mengibaratkan hati sebagai seorang raja. Sedangkan anggota badan merupakan tentaranya.
Maka, keberadaan dan gerak-gerik seorang tentara akan patuh pada perintah rajanya. Jika raja baik, maka semua tentaranya akan baik, begitu juga sebaliknya: