Jadwal Imsakiyah Wilayah Cirebon, Solusi Istiqamah Ibadah di 10 Hari Akhir Ramadhan

- 14 April 2023, 03:06 WIB
Jadwal Imsakiyah Wilayah Cirebon, Solusi Istiqamah Ibadah di 10 Hari Akhir Ramadhan
Jadwal Imsakiyah Wilayah Cirebon, Solusi Istiqamah Ibadah di 10 Hari Akhir Ramadhan /unsplash.com/@fahrulazmi

PORTAL MAJALENGKA - Istiqamah ibadah di bulan Ramadhan 1444 H harus tetap terjaga. Berikut jadwal Imsakiyah wialayah Cirebon pada Jumat, 14 April 2023 hari ke-23.

Informasi jadwal Imsakiyah hari ke-23 Ramadhan 1444 H wilayah Cirebon dan sekitarnya, ini dikutip Portal Majalengka dari Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.

berisi informasi waktu makan sahur dan juga sholat, dikutip Portal Majalengka dari Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Wilayah Majalengka, Indramayu dan Kuningan Hari Ke-23 Ramadhan 1444 H, Ini Amalan Iktikaf

Sajian jadwal Imsakiyah yang kami bagikan ini juga dilengkapi waktu sholat dan ulasan mengenai solusi menjaga keistiqamahan ibadah di 10 hari akhir Ramadhan 1444 H.

Jadwal Imsakiyah dan Waktu Sholat

Sebagaimana jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444 H sebelumnya untuk wilayah Cirebon ini kami bagi dalam dua zona, yakni wilayah Kabupaten Cirebon dan kota Cirebon. Dengan pembagian ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat menentukan waktu sahur dan sholat dengan tepat.

Kabupaten Cirebon

Imsak: 04.22 WIB
Subuh: 04.32 WIB
Dzuhur: 11.50 WIB
Ashar: 15.08 WIB
Maghrib: 17.49 WIB
Isya: 18.58 WIB

Kota Cirebon

Imsak: 04.22 WIB
Subuh: 04.32 WIB
Dzuhur: 11.50 WIB
Ashar: 15.08 WIB
Maghrib: 17.49 WIB
Isya: 18.58 WIB

Baca Juga: Rekomendasi 8 Kolam Renang di Kuningan dengan View Indah, Cocok Dijadikan Tempat Wisata saat Libur Lebaran

Solusi jaga istiqamah ibadah di 10 hari akhir Ramadhan

Istiqamah dalam beribadah dalam bulan Ramadhan ini penting untuk terus kita jaga. Terlebih ketika sudah memasuki hari-hari akhir seperti sekarang ini.

Pada umumnya semangat ibadah sudah mulai loyo, konsistensi ibadah mulai goyah, tidak segairah di awal.

Karena itu berikut ada beberapa tips atau cara yang mungkin bisa jadi solusi agar semangat ibadah tetap terawat dan terus konsisten dijalankan selama Ramadhan. Di antara solusi yang dimaksud adalah:

Baca Juga: Mengenal Luthfi Syadzy Zamachsyari, Pemuda Berprestasi Asal Ranji Wetan Majalengka

1. Jangan Makan Terlalu Kenyang

Biasanya momen berbuka kadang menjadi semacam kesempatan untuk balas dendam. Segala macam hidangan disajikan yang disajikan habis seketika dimakan.

Akibatnya perut jadi kekenyangan karena terlalu berlebihan makanan. Tentu hal ini beeimbas membuang waktu dan dapat berakibat tidak baik terhadap pencernaan.

Allah swt menegaskan bahwa berlebihan dalam konsumsi makanan tidak baik. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran berikut:

Baca Juga: 7 Keutamaan Lailatul Qadar yang Banyak Ditunggu dan Dicari pada 10 Akhir Ramadhan Saat Ini

  يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّه لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

Artinya, “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS Al-A’raf: 31).   

Ayat diatas secara tegas Allah SWT melarang hambanya untuk bertindak berlebihan. Kendarti hal yang dilakukan baik namun jika dilakukan secara berlebihan, maka dampak yang dihasilkan bisa jadi keburukan.

Baca Juga: Makanan yang Bikin Awet Muda, Baik untuk Kesehatan Kulit dan Antikanker

Mengenai etika makan yang ideal, Rasulullah SAW telah menyampaikan beberapa penjelasan, seperti dalam hadist berikut :

  مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ 

Artinya, “Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk dari pada perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR At-Tirmidzi).

Baca Juga: Fakta Menarik Sereh yang Perlu Kamu Ketahui, Salah Satunya Bauk untuk Kesehatan Tubuh

Terkait hadist di atas Imam As-Syafi’i juga pernah menyampaikan penjelasan berikut :   

الشَّبْعُ يُثْقِلُ الْبَدَنَ، وَيُقْسِي الْقَلْبَ، وَيُزِيْلُ الْفِطْنَةَ، وَيُجْلِبُ النَّوْمَ، وَيُضْعِفُ صَاحِبَهُ عَنِ الْعِبَادَةِ

Artinya, “Makan terlalu kenyang membuat berat badan naik, menjadikan hati keras, menghilangkan kecerdasan, menyebabkan kantuk, dan menjadikan malas beribadah.” (Abu Nu’aim Al-Ashfihani, Ḥilyatul Auliyā, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1988], juz IX, halaman 127).   

Baca Juga: Menu Berbuka dan Sahur Sejuta Umat, Berikut Resep Telur Ceplok Pedas Manis Ekonomis

2. Cegah Perbuatan Maksiat 

Konsistensi ibadah seseorang juga bisa terganggu lantaran tidak bisa mencegah berbuat maksiat.

Dosa dari yang diperbuat bisa mempengaruhi kualitas spiritual seseorang berubah, di antaranya menyebabkan sifat malas dalam beribadah.

Tentu kita tidak berharap hal tersebut terjadi. Karena bakal membuang kesempatan ibadah di bulan Ramadhan ini.

Baca Juga: 3 Menit Jadi! Es Timun Jeruk Nipis, Minuman Keluarga Pas Untuk Berbuka Puasa

Berkaitan dengan hal iterswbut Ibnu Abbas menjelaskan sebagai berikut:

  إِنَّ لِلْحَسَنَةِ ضِيَاءً فِي الْوَجْهِ، وَنُوْرًا فِي الْقَلْبِ، وَسَعَةً فِي الرِّزْقِ، وَقُوَّةً فِي الْبَدَنِ، وَمَحَبَّةً فِي قُلُوبِ الْخَلْقِ، وَإِنَّ لِلسَّيِّئَةِ سَوَادًا فِي الْوَجْهِ، وَظُلْمَةً فِي الْقَبْرِ وَالْقَلْبِ، وَوَهْنًا فِي الْبَدَنِ، وَنَقْصًا فِي الرِّزْقِ، وَبُغْضَةً فِي قُلُوبِ الْخَلْقِ 

Artinya, “Sesungguhnya pada kebaikan terdapat sinar pada wajah, cahaya dalam hati, kelapangan dalam rezeki, kekuatan pada badan, dan kecintaan pada hati makhluk. Sesungguhnya pada kejelekan terdapat kegelapan pada wajah, gulita pada alam kubur dan hati, kelemahan pada badan (untuk beribadah), kekurangan dalam rezeki, dan kebencian pada hati makhluk.” (Abdul Majid Kisyk, Fi Riḥābit Tafsīr, juz XIV, halaman 3316).   

3. Tidak Berlebihan dalam Beribadah 

Seperti halnya makan saat berbuka juga baik bahkan disunnahkan ketika menyegerakannya. Lantas ketika melakukan kebaikan tersebut secara berlebihan maka akhirnya menjadi sebuah keburukan.

Baca Juga: INILAH Tata Cara Sholat Sunnah Lailatul Qadar, LENGKAP dengan Doa-doa yang Perlu Diamalkan

Demikian juga kebaikan lainnya seperti ibadah sunnah yang dianjurkan dalam bulan Ramadhan ini, semua akan berpahala ketika dilakukan sesuai batasannya.

Akan tetapi jika segala halnya dilakukan secara berlebihan maka akibatnya pun tidak baik pula, sekalipun dalam bentuk ibadah.

Karena itu ketika melakukan amalan-amalan sunnah selama Ramadhan ini, kita harus melakukannya secara proporsional, disesuaikan dengan kemampuan.

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri Sebentar Lagi, Inilah 10 Ucapan Kekinian yang Cocok untuk Dibagikan ke Media Sosial

Jangan sampai ibadah tersebut jadi memberatkan diri sendiri yang akhirnya berujung tak nyaman dan jerah untuk melakukannya kembali.

Mengenai hal tersebut Rasulullah SAW menjelaskannya dalam sabdanya berikut:      
خُذُوا مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوْا وَأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّتْ وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً دَاوَمَ عَلَيْهَا   

Artinya, "Lakukanlah amal-amal yang kalian sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan berpaling (dalam memberikan pahala) sampai kalian yang lebih dahulu berpaling (dari mengerjakan amal).

Baca Juga: “Dibantu” Mantan Pemain, Inter Milan Sukses Bungkam Tuan Rumah Benfica di Leg Pertama Liga Champions

Dan sholat yang paling Nabi SAW cintai adalah shalat yang dijaga kesinambungannya sekalipun sedikit.

Dan Beliau bila sudah biasa melaksanakan shalat (sunnah) akan melakukannya dengan konsisten.” (HR Al-Bukhari)

Jika dicermati dari hadits di atas maka dapat kita pahami bahwa inti dalam beribadah adalah pada sikap konsistennya atau dalam kata lain istiqomah.

Baca Juga: Desa Wisata Cisantana Kuningan Sediakan Banyak Pilihan Objek Wisata saat Libur Lebaran

Makin banyak ibadah yang kita lakukan memang makin baik, namun akan jauh lebih baik ketika bisa menjalani ibadah itu dengan konsisten atau istiqomah dan mampu memahaminya.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x