وأما صوم الخصوص فهو كف السمع والبصر واللسان واليد والرجل وسائر الجوارح عن الآثام
Artinya, “Adapun puasa khusus adalah mengendalikan pendengaran, penglihatan, ucapan, tangan, kaki, dan seluruh anggota badan dari dosa,” (Al Ghazali, 2018 M: I/296).
Puasa yang berkualitas memiliki titik tumpul pada pengendalian diri. Seseorang dituntut memiliki kendali terhadap sesuatu yang dilarang agama. Ia berkuasa atas nafsu dan keinginannya sendiri.
Hal itu dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits berikut yang menjelaskan bagaimana puasa dapat berguna pada pengendalian diri.
Baca Juga: “Dibantu” Mantan Pemain, Inter Milan Sukses Bungkam Tuan Rumah Benfica di Leg Pertama Liga Champions
Rasulullah SAW secara jelas menyebutkan bahwa orang yang berpuasa harus benar-benar memiliki kesadaran atas dirinya. Tidak menjadi terseret ke dalam kondisi dari lapar, sehingga menjadi pemarah atau pemalas.
Dengan kondisi haus dan lapar juga tidak kemudian menjadikan kita kehilangan kesadaran, sehingga mudah dan gampang terprovokaai pihak lain.
Dengan berpuasa diingatkan malah untuk lebih berkesadaran. Menjadi pribadi yang menguasai dorongan nafsu dan keinginannya yang membuat dirinya merugi.
Baca Juga: Desa Wisata Cisantana Kuningan Sediakan Banyak Pilihan Objek Wisata saat Libur Lebaran