PORTAL MAJALENGKA - Era Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati, dapat dikatakan sebagai era keemasan (Golden Age) perkembangan Islam di Cirebon.
Sebelum Syarif Hidayatullah, Cirebon yang dipimpin oleh Pangeran Cakrabuana (1447-1479) merupakan rintisan pemerintahan berdasarkan asas Islam, dan setelah Syarif Hidayatullah, pengaruh para penguasa Cirebon masih berlindung di balik kebesaran nama Syarif Hidayatullah.
Salah satu di antara kontribusi Syarif Hidayatullah adalah bahwa ia menjadi salah seorang dewan Walisongo di Jawa.
Baca Juga: PUSAKA Sakti Milik Sunan Gunung Jati Keris Sanghyang Naga Warisi Kesaktian Prabu Siliwangi
Syarif Hidayatullah mendapatkan tugas berdakwah di Cirebon (Jawa Barat), Banten, dan Sunda Kelapa (Jakarta).
Dimana wilayah tersebut merupakan wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi pada masa Kerajaan Padjajaran.
Prabu Siliwangi ternyata merupakan Kakek Sunan Gunung Jati jalur ibundanya Nyari Rara Santang.
Baca Juga: Keramat Sunan Bonang Ubah Buah Aren Jadi Emas, Kisah Taubat Sunan Kalijaga hingga Jadi Walisongo
Tugas itu dirumuskan sebagai berikut; “Kanjeng Susuhunan ing Gunung jati ing Cirebon, amewahi donga hakaliyan mantra, utawi parasat miwah jajampi utawi amewahi dadamelipun tiyang babad wana”.