Perang Kedongdong dan Tragedi Kuntjir Berdarah, Akibat China Ingkari Janji Leluhurnya kepada Sunan Gunung Jati

- 21 Mei 2022, 21:14 WIB
Ki Bagus Rangin memimpin perang Kedongdong yang dipicu etnis China mengingkari janji leluhurnya kepada Sunan Gunung Jati.
Ki Bagus Rangin memimpin perang Kedongdong yang dipicu etnis China mengingkari janji leluhurnya kepada Sunan Gunung Jati. /CRI Chanel

PORTAL MAJALENGKA - Dua tragedi berdarah terjadi akibat lalainya etnis China yang lupa akan janji leluhurnya kepada Sunan Gunung Jati.

Para leluhur etnis China sudah mengucap janji di depan Sunan Gunung Jati akan hidup bersama dengan penduduk pribumi Nusantara.

Namun dengan berjalannya waktu para pendatang dari China mulai lalai dengan janji para leluhurnya Kepada Sunan Gunung Jati.

Dikisahkan pada masa Sunan Gunung Jati berkuasa menjadi Sultan Cirebon, dia menikahi salah satu Putri dari etnis China.

Baca Juga: Ki Bagus Rangin Miliki Kesaktian Luar Biasa, Salah Satu Tokoh Sejarah Sesudah Masa Sunan Gunung Jati

Putri Ong Tien Nio adalah putri asal China yang dinikahi Sunan Gunung Jati pada masa  menjadi Sultan Cirebon.

Kedudukan Etnis China mendapatkan tempat terhormat dari penduduk pribumi, lantaran Putri Ong Tien Nio yang dinikahi oleh Sunan Gunung Jati.

Para leluhur etnis China terdahulu mengucap sumpah dan janji di hadapan Sunan Gunung Jati, berupa dua hal:

1. Mereka akan selalu hidup rukun dengan penduduk pribumi.

2. Sebagai pendatang, leluhur etnis China akan menghormati penduduk pribumi.

Baca Juga: TANAH JAWA Paling Angker, Kisah Syekh Subakir Mendakwahkan Islam sebelum Masa Sunan Gunung Jati

Sumpah dan janji ini dipegang oleh Sunan Gunung Jati karena mengenal karakter etnis China, yang tidak mudah ingkar janji.

Hidup beratus tahun lamanya di tanah Jawa, Etnis China tidak pernah mendapatkan gangguan dan mereka hidup berdampingan dengan penduduk pribumi.

Hingga pada suatu saat ketika Belanda datang menjajah Nusantara, etnis China ini mulai lupa akan janji para leluhurnya.

Banyak dari etnis China ini yang justru menjadi sekutu dari para penjajah Belanda dan semena-mena terhadap penduduk pribumi.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Panjalu Ciamis, Ada Korban Jiwa

Hal ini dilakukan etnis China karena menyadari kerajaan di Nusantara ini berada di bawah kekuasaan Belanda.

Hingga etnis China ini memilih bekerja sama dengan penjajah Belanda dan tidak berpihak kepada pribumi Nusantara.

Banyak dari para etnis China ini yang kemudian menjadi saudagar dan menjadi tuan tanah di Nusantara.

Etnis China semakin menjadi-jadi dan merasa jemawa lantaran memiliki beking dari penjajah Belanda.

Para pangeran yang masih memikirkan terhadap kesejahteraan rakyat pribumi, akhirnya mengobarkan semangat juang kepada penduduk Pribumi.

Baca Juga: INILAH CIRI-CIRI Keturunan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati, Terlihat dari Tangan dan Kakinya

Hingga diceritakan dalam buku Babad Kuntjir, para penduduk pribumi akhirnya bersatu dan mulai menghantam satu persatu para etnis China.

Tragedi Berdarah pun terjadi pada masa tahun 1913 Masehi, penduduk etnis China dibantai oleh pribumi. Kejadian ini dikenal dengan Tragedi berdarah Kuntjir.

Dari sumber lain diceritakan penduduk pribumi yang menghajar etnis China yang bertindak seenaknya sendiri.

Bukan itu saja tragedi lainnya pun kembali terjadi kembali peperangan yang dikenal perang Kedongdong.

Hal yang memicu terjadinya perang Kedondong pun sama, yaitu akibat dari ulah para etnis China.

Baca Juga: Takluknya Kerajaan Galuh, Indramayu dan Talaga Manggung kepada Cirebon di Bawah Pimpinan Sunan Gunung Jati

Hal ini kemudian  membangkitkan semangat juang dan kekuatan dari penduduk Pribumi yang dipimpin oleh Ki Bagus Rangin.

Perlawanan penduduk mulai Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Subang hingga Karawang bersatu untuk berjuang.

Etnis China sebagai penyebab satu persatu dihabisi oleh para pejuang pribumi yang terus berjuang untuk merdeka dari penjajahan Belanda. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Dokbrol TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah