Etnis China semakin menjadi-jadi dan merasa jemawa lantaran memiliki beking dari penjajah Belanda.
Para pangeran yang masih memikirkan terhadap kesejahteraan rakyat pribumi, akhirnya mengobarkan semangat juang kepada penduduk Pribumi.
Baca Juga: INILAH CIRI-CIRI Keturunan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati, Terlihat dari Tangan dan Kakinya
Hingga diceritakan dalam buku Babad Kuntjir, para penduduk pribumi akhirnya bersatu dan mulai menghantam satu persatu para etnis China.
Tragedi Berdarah pun terjadi pada masa tahun 1913 Masehi, penduduk etnis China dibantai oleh pribumi. Kejadian ini dikenal dengan Tragedi berdarah Kuntjir.
Dari sumber lain diceritakan penduduk pribumi yang menghajar etnis China yang bertindak seenaknya sendiri.
Bukan itu saja tragedi lainnya pun kembali terjadi kembali peperangan yang dikenal perang Kedongdong.
Hal yang memicu terjadinya perang Kedondong pun sama, yaitu akibat dari ulah para etnis China.
Hal ini kemudian membangkitkan semangat juang dan kekuatan dari penduduk Pribumi yang dipimpin oleh Ki Bagus Rangin.