Network
PORTAL MAJALENGKA - Sunan Ampel memiliki seorang murid yang bernama Jaka Taruna yang kemudian diminta oleh Sunan Gunung Jati.
Jaka Taruna yang memiliki kesaktian luar biasa yang dipelajarinya dari Sunan Ampel dibawa oleh Sunan Gunung Jati untuk dijadikan panglima perang di Cirebon.
Sunan Gunung Jati selain mengangkat Jaka Taruna menjadi salah satu panglima perang kesultanan Cirebon juga memberikan hadiah kepadanya.
Baca Juga: Welcome Stefano Lilipaly, Bos Persib Bandung Teddy Tjahjono Fokus Kejar Pemain Berikutnya Asal Asia
Jaka Taruna diberikan Sebuah daerah untuk dipimpin olehnya di sisi pantai sebelah barat Cirebon oleh Sunan Gunung Jati.
Jaka Taruna pun akhirnya memiliki gelar dengan nama Ki Gede Bungko, begitu juga dengan daerah yang dipimpin Jaka Taruna diberi nama Bungko.
Ki Gede Bungko menjadi salah satu Panglima perang kepercayaan yang dipercaya oleh Sunan Gunung Jati.
Ki Gede Bungko dipercaya oleh Sunan Gunung Jati untuk memimpin perang ketika melawan para perompak laut yang telah membunuh salah satu putra Sunan Gunung Jati.
Pangeran Brata Kelana yang merupakan salah satu putra Sunan Gunung Jati, diceritakan hendak pulang ke Cirebon menggunakan jalur laut dihadang oleh para perompak.
Pertarungan antara Pangerang Brata Kelana beserta pengawalnya dengan para perompak laut pun berlangsung dahsyat.
Kalah pengawal dari para perompak akhirnya Pangeran Brata Kelana pun akhirnya kalah dan wafat ditangan para perompak.
Mendengar berita kematian putranya Sunan Gunung Jati pun murka, ia perintahkan Ki Gede Bungko untuk menghabisi para perompak laut.
Ki Gede Bungko pun langsung berlayar dan menghabisi para perompak bajak laut itu. Hingga pesisir pantai Cirebon aman dari para pembajak.
Ki Gede Bungko bernama asli Jangkar Taruna yang merupakan veteran Angkatan laut kerajaan Majapahit.
Ki Gede Bungko merupakan murid dan menimba ilmu kepada Sunan Ampel, bukan saja alim Ki Gede Bungko juga memiliki kesaktian luar biasa.
Baca Juga: Robert Alberts Berikan Perhatian Khusus ke Trio Persib Bandung, Ungkapkan Ini Jelang Latihan Perdana
Jaka taruna atau Ki Gede Bungko di bawa oleh Sunan Gunung Jati ke Cirebon untuk membantunya memerintah Cirebon.
Ki Gede Bungko dianugerahi jabatan sebagai panglima perang Angkatan laut oleh Sunan Gunung Jati.
Gelar Ki Gede Bungko ia dapatkan ketika Jaka Taruna mengikuti Sunan Gunung Jati di Cirebon.
Selain menjadi Panglima Laksamana Laut Cirebon, Sunan Gunung Jati juga menghadiahi 3 daerah untuk dipimpin Ki Gede Bungko,
Baca Juga: SEA Games 2022, Hasil Akhir Timnas Indonesia vs Timor Leste, Brace Witan Sulaeman Bawa Garuda Menang
Salah satunya adalah Desa Bungko yaitu desa yang sekarang terletak di pesisir laut cirebon bagian utara yang berbatasan dengan Indramayu.
Jaka Taruna sendiri berasal dari Banyuwangi, hal ini dibuktikan dari peninggalannya yaitu Angklung Bungko.
Angklung Bungko menjadi salah satu alat musik yang konon katanya hingga kini masih ada di Desa Bungko,
Dan angklung bungko itu sama persis dengan angklung yang berasal dari daerah Penambangan atau Banyuwangi.
Baca Juga: SEA Games 2021, Timnas Indonesia vs Timor Leste, Gol Egy Maulana Vikri Pecahkan Kebuntuan Garuda
Dikatakan dalam beberapa kisah bahwa disela-sela kesibukan Ki Gede Bungko, ia selalu menyempatkan diri untuk memainkan angklung Bungko.
Pada saat Ki Gede Bungko wafat, ia dimakamkan di tempat itu juga yaitu di Desa Bungko.
Namun terdapat sumber sejarah lain yang mengatakan bahwa kalau Ki Gede Bungko di makamkan di Astana Gunung Jati.***
