Selanjutnya, untuk keamanan diba- ngun tembok setinggi 2 meter mengelilingi ibukota, meliputi areal seluas 50 hektar.
Tembok keliling itu tentu saja dilengkapi dengan pintu gerbang, yang salah satu dari pintu gerbang itu diberi nama Lawang Gada.
Baca Juga: Berikut Cara Download Formulir Pendaftaran Sertifikasi Halal di BPJPH Kemenag RI
2. Pembangunan pangkalan perahu yang terletak di sebelah tenggara keraton di tepi Sungai Kriyan.
Pangkalan perahu itu dilengkapi dengan gapura yang disebut Lawang Sanga, bengkel perahu, istal kuda kerajaan, dan pos-pos penjagaan.
Tujuan dibangun adalah untuk memperbaiki kapal-kapal yang rusak dan sebagai pintu utama penjagaan dan keamanan.
3. Di pelabuhan Muara Jati dilakukan perbaikan dan penyempurnaan bangunan-bangunan untuk fasilitas pelayaran seperti mercu suar yang dulu dibuat oleh Ki Ageng Tapa dengan dibantu oleh orang-orang Cina.
Di pelabuhan ini dibangun pula bengkel untuk memperbaiki perahu berukuran besar yang mengalami kerusakan dengan memanfaatkan orang-orang Cina ahli pembuat Jung yang dahulu dibawa oleh Laksamana Cheng Ho.
Pelabuhan Muara Jati pada masa itu merupakan pasar tempat transaksi perda- gangan rempah-rempah, beras, hewan potong, dan tekstil. Oleh sebab itu, di sekitar Muara Jati banyak pedagang asing bermukim seperti dari Cina dan Arab.