Lalu Pangeran Cakra Buana beserta Sunan Gunung Jati pergi ke Keraton Pajajaran. Namun Ternyata, sebelum Pangeran Cakra Buana dan Sunan Gunung Jati sampai di Pakuan Pajajaran, Prabu Siliwangi telah dipengaruhi oleh Ki Buyut Tali Barat agar tidak memeluk Islam.
Bahkan, suasana keraton dibikin menjadi seperti hutan belantara. Namun, Pangeran Raja Sengara dan Prabu Siliwangi malah berkenan masuk Islam.
Sedangkan Patih Argatala dan pengikut raja yang lain enggan memeluk Islam. Adipati Siput dan pengikutnya juga enggan memeluk Islam.
Mereka meninggalkan keraton dan tinggal di hutan belantara.
Bagian Burak Pajajaran ini secara deskriptif menggambarkan pula bagaimana putri Prabu Siliwangi yang bernama Dewi Balilayaran beserta suaminya, putra Raja Galuh, mendirikan kerajaan baru dengan ibukota di luar ibukota Pajajaran di Pakuwan. Raja kerajaan baru itu dikenal dengan sebutan Sunan Kabuaran.
Bagian Burak Pajajaran ini juga mencatat tentang delapan belas orang keluarga Prabu Siliwangi yang lari dari keraton Pakuwan Pajajaran dan menjadi penguasa kecil di berbagai daerah, seperti
Sunan Pajengan di Kuningan,
Sunan Mayak di Taraju,
Boros Ngora di Panjalu,
Raden Thetel di Gunung Bandung,
Raden Laweyan di Pasir Panjang, Sanghyang Pandahan di Ukur,
Sanghyang Kartamana di Limbangan, Sanghyang Sogol di Maleber,
Baca Juga: Tampil di Hadapan Direktur IMF, Anies Baswedan Pamer Sukses Mengubah Transportasi Jakarta