SAKSIKAN 1.000 Lampion di Cirebon, Perayaan Imlek Tahun 2022 dan Sejarah Dibangunnya Kelenteng Tertua

- 30 Januari 2022, 14:15 WIB
1.000 lampion bakal menghiasi Cirebon khususnya di beberapa kelenteng dalam rangka merayakan tahun baru Imlek
1.000 lampion bakal menghiasi Cirebon khususnya di beberapa kelenteng dalam rangka merayakan tahun baru Imlek /Bright Side/

PORTAL MAJALENGKA - Kabar bahagia, tanggal 1 Februari 2022 masyarakat keturunan Tionghoa akan menggelar perayaan tahun baru Imlek 2573.

Menjelang perayaan Imlek tanggal 1 Februari, Yayasan Vidya Dharma Purnama melakukan penataan dekorasi untuk menyambut hari bahagia masyarakat Tionghoa dan Cirebon.

Untuk merayak Imlek, saat ini diperkirakan 1.000 lebih lampion menghiasi Cirebon. Ratusan lampion juga sudah terpasang di bagian altar Kelenteng Talang atau Yayasan Vidya Dharma Purnama.

Dalam waktu dekat menyusul di beberapa titik kelenteng dan vihara lainnya. Cirebon adalah salah satu kota yang memiliki sejarah kuat tentang hadirnya Tionghoa dan membangun peradaban.

Baca Juga: Sebanyak 46,8 Persen Pasien yang Meninggal Karena COVID-19 adalah Kelompok Lansia

Tidak heran, banyak Kelenteng dan Viraha yang dibangun di beberapa daerah di Cirebon. Ada Kelenteng Talang, Vihara Welas Asih, Kelenteng Jamblang atau Vihara Dharma Rakhita, Kelenteng Hok Keng Tong atau Wihara Dharma Sukha di Weru.

Setiap Kelenteng akan merayakan hari Raya Imlek dan dengan tradisinya masing-masing. Salah satu tempat yang selalu menjadi pusat perayaan prosesi Imlek ini adalah Kelenteng Talang di Jl Yos Sudarso.

Kelenteng ini menjadi klenteng tertua dan terbesar di Cirebon. Masyarakat Tionghoa di Cirebon khususnya yang beragama Kong Hu Cu menjadikan tempat tersebut sebagai tempat ibadah Imlek.

Etnis Tionghoa yang merayakan imlek merupakan salah satu etnis terbesar dan memiliki diaspora di sejumlah pelosok dunia, tidak terkecuali Indonesia khususnya Cirebon.

Baca Juga: Resmi Pacaran, Fuji dan Thariq Halilintar Banjir Komentar Lucu dari Warganet, Marshel Widianto Beri Tanggapan

Dalam catatan sejarah pula, Cirebon sejak didirikan oleh Sunan Gunung Jati, dikenal sebagai daerah perdagangan.

Hal ini karena letaknya yang strategis, yakni pinggir utara Pulau Jawa dan hadirnya pelabuhan Muara Jati dekat Kelenteng Talang dan Viraha Welas Asih.

Cirebon sejak lama terkenal dengan toleransinya. Di mana percampuran budaya di antara pendatang dan pribumi sudah terjadi sejak berabad-abad lamanya.

Seperti halnya dengan warga keturunan Tionghoa, di Cirebon banyak bukti dari akulturasi mereka. Sehingga hal ini menjadi identitas Cirebon yang selalu menghargai perbedaan.

Baca Juga: Ini Bahayanya Terlalu Banyak Mengkonsumsi Makanan Pedas Bagi Kesehatan

Tidak jauh dari Kelenteng Talang berdiri gedung Yayasan Vidya Dharma Purnama, yayasan yang menaungi Kelenteng Talang. Umat Tionghoa yang  beragama Konghucu menggelar budaya cuci Kimsin atau patung Dewa.

Sebelum dicuci umat Konghucu melakukan ritual pelemparan dadu terlebih dahulu, untuk mengetahui dewa setuju atau tidak untuk dimandikan.

Selanjutnya satu persatu patung dewa yang berada di Altar persembahan dicuci menggunakan air mawar dan melati. Pembersihan ini bermakna agar jiwa dan raga kembali bersih.

Kimsin atau Patung Dewa yang sudah dicuci ini nantinya akan digunakan dalam prosesi persembayangan perayaan Tahun Baru Imlek 2573 pada 1 Pebruari 2022.

Baca Juga: IMLEK TAHUN 2022 Bawa Keberuntungan Besar, Berikut Shio dan Ramalannya

Selain membersihkan patung dewa, umat Konghucu juga memasang pernak pernik imlek dan membersihkan setiap sudut Kelenteng Talang yang menjadi Kelenteng tertua di Kota Cirebon.

Perayaan Imlek di Cirebon juga dapat disaksikan masyarakat umum dan ikut merayakannya. Ada Barongsai, pembagian angpao, dan pesta kembang api yang akan digelar di beberapa titik di Cirebon. *

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah