Perlawanan Rakyat Biyawak Terhadap Pajak Tanah yang Diterapkan Belanda

- 26 Agustus 2020, 06:52 WIB
Ilustrasi Pasukan Belanda/Twitter/@af1_
Ilustrasi Pasukan Belanda/Twitter/@af1_ /

Pemberontakan mula-mula diwujudkan dalam bentuk mogok bayar pajak kepada pengusaha Cina.

Baca Juga: Data dan Fakta Final Liga Champions

Kemudian peristiwa mogok pajak ini pada nantinya dilaporkan oleh pemilik tanah partekelir ke pemerintah penjajah Belanda.

Hingga akhirnya pemerintah penjajah turun tangan dan mengusir para petani ini dari wilayah tanah partikelir. 

Pengusiran dan kesewenang-wenangan pemerintah Penjajah Belanda yang dilakukan terhadap para petani kemudian dibalas dengan perlawanan.

Ribuan rakyat terutamanya kaum tani memberontak mereka membunuhi para pengusaha Cina, Pejabat Pribumi antek Pengusaha dan juga membunuhi tentara penjajah Belanda.

Baca Juga: Berlian dan Asal-usul Desa Babajurang Jatitujuh

Pemberontakan kemudian di respon oleh Pemerintah Penjajah Belanda dengan senjata, hingga terjadilah peperangan besar. 

Perang semakin besar dan meluas karena perlawanan kaum tani didukung oleh rakyat pribumi yang terdampak pajak perkepala.

Pemberontakan yang semula terjadi di wilayah Bantarjati kemudian meluas ke Indramayu dan Cirebon.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x