Laesan Pura, dan Asal Usul Nama Desa Pilangsari Jatitujuh

- 21 Agustus 2020, 12:37 WIB
Masjid Desa Pilangsari
Masjid Desa Pilangsari /

PORTAL MAJALENGKA - Desa Pilangsari merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Jatitujuh.

Mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani serta buruh tani.

Tim Portal Majalengka tertarik untuk menelusuri sejarah desa Pilangsari, dengan mendatangi tokoh masyarakat setempat.

Menurut Ata Rasmita, sekitar tahun 2011, pemerintah desa pada waktu itu membentuk tim yang diberi nama "Pokja 25".

"Tentu saja nama tersebut merujuk pada jumlah anggota termasuk saya didalamnya," ujar Ata, Jumat 21 Agustus 2020.

Dari penuturan Ata, sejarah Desa Pilangsari bermula Pada abad  XVII di tahun 1742 sosok pemuda Maulana Surantaka putra Maulana Matang Aji dari kawasan Cirebon datang menemui buyut Merat untuk mengabdi.

Rutinitas pekerjaannya yakni babak-babak (membuka hutan untuk lahan pertanian/perkebunan) di kawasan Kubang Kawih, tempat itu dahulu dijuluki Laesan pura.

"Laesan berarti tempat mengikat kuda dan Pura artinya hutan belantara," ujar Ata.

Dalam suatu masa Maulana Surantaka hendak seba bakti kepada ayahnya Maulana Matang Aji di Cirebon.

Dalam perjalannannya, didampingi buyut Merat sambil membawa buah tangan yakni jamur yang diperoleh dari sawahnya yang tumbuh pada pohon pilang yang telah mati.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x