Kemenag Resmi Membuka Program Beasiswa Santri Berprestasi 2022, Ini Syaratnya

- 16 Maret 2022, 15:30 WIB
Simak syarat program beasiswa santri berprestasi 2022 yang dibuka Kemenag untuk 600 kuota.
Simak syarat program beasiswa santri berprestasi 2022 yang dibuka Kemenag untuk 600 kuota. /

PORTAL MAJALENGKA – Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) tahun 2022 resmi dibuka. Program ini merupakan afiliasi dari negara yang dikhususkan untuk kalangan santri pondok pesantren.

Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Pendidikan Islam, membuka program beasiswa santri berprestasi dalam jangka waktu pendaftaran satu bulan terhitung 15 Maret sampai 15 April 2022.

Kementerian Agama memberikan 600 kuota beasiswa santri berprestasi yang terdiri dari 80 program studi yang tersebar di 26 perguruan tinggi mitra PBSB dalam negeri.

Program studi yang ditawarkan yaitu keagamaan, manajemen pendidikan, sains dan teknologi, kedokteran, kesehatan, ekonomi, sosial humaniora, pertanian, dan beberapa program studi vokasi.

Baca Juga: Ahli Kaligrafi Beri Komentar Tentang Logo Halal yang Baru Dikenalkan Oleh Kemenag yang Viral

Santri yang mengikuti program beasiswa ini hanya diperkenankan memilih satu program studi yang menjadi minatnya, dan memiliki kemauan besar dalam mendalami program studi tersebut. Jenis beasiswa yang diberikan adalah:

1. Beasiswa penuh untuk Program Sarjana (S1) paling lama 48 bulan

2. Beasiswa penuh untuk Pendidikan Profesi paling lama 24 bulan dan

3. Beasiswa penuh untuk Program Magister (S2) paling lama 24 bulan

Berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi para santri yang akan mendaftar:

1. Santri Warga Negara Indonesia.

2. Santri yang berasal dari Pesantren yang telah terdaftar di Kementerian Agama, yang dibuktikan kepemilikan Nomor Statistik Pesantren (NSP) yang terdaftar pada Kementerian Agama.

3. Santri yang berasal dari Satuan Pendidikan (MAS/PDF/SPM/PKPPS/Ma’had Aly) yang diselenggarakan oleh Pesantren dan/atau (MAN/SMA/SMK) yang diselenggarakan dan/atau terintegrasi dan/atau berada di lingkungan Pesantren dan/atau menjadi bagian dari Pesantren.

4. Santri mukim minimal 3 (tiga) tahun berturut-turut yang dibuktikan dengan Surat Keterangan yang ditandatangani oleh pimpinan Pesantren (format terlampir).

5. Memiliki akhlaq terpuji dan layak mengikuti seleksi PBSB yang direkomendasikan oleh Pimpinan Pesantren dibuktikan dengan Surat Rekomendasi dari Pimpinan Pesantren Asal Santri.

6. Memiliki kemampuan berbahasa Arab.

7. Memiliki kemampuan membaca dan memahami Kitab Kuning.

8. Memiliki wawasan dan komitmen implementasi nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil’alamin.

9. Memiliki wawasan dan komitmen implementasi nilai-nilai nasionalisme, patriotisme serta integritas.

10. Memiliki prestasi akademik dan non akademik dengan melampirkan nilai raport 1 (satu) tahun terakhir, piagam atau sertifikat.

11. Pilihan Program Sarjana (S1):

Santri tingkat akhir atau santri lulusan tahun 2020, 2021 dan 2022 pada Satuan Pendidikan Muadalah (SPM), Pendidikan Diniyah Formal (PDF), Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS), Madrasah Aliyah Swasta (MAS), Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diselenggarakan dan/atau terintegrasi dan/atau berada di lingkungan Pesantren dan/atau menjadi bagian dari Pesantren.

12. Berusia maksimal (per 1 Juli 2022):

1) 20 (dua puluh) tahun untuk santri tingkat akhir pada MAS/MAN/SMA/SMK yang diselenggarakan dan/atau terintegrasi dan/atau berada di lingkungan Pesantren dan/atau menjadi bagian dari Pondok Pesantren (lahir padatanggal 1 Juli 2002, 2 Juli 2002, dan seterusnya);

2) 23 (dua puluh tiga) tahun untuk santri lulusan SPM/PDF/PKPPS (lahir pada tanggal 1 Juli 1998, 2 Juli 1998,dan seterusnya).

13. Pilihan Program Magister (S2):

14. Santri Sarjana yang berasal dari SPM/PDF/PKPPS dan MAS/MAN/SMA/SMK yang diselenggarakan dan/atau terintegrasidan/atau berada di lingkungan Pesantren dan/atau menjadi bagian dari Pondok Pesantren.

15. Berusia maksimal 35 (tiga puluh lima) tahun per-tanggal 1 Juli 2022.

Selain itu, pesantren mendaftar pada link pendaftaran online PBSB, dengan memastikan Nomor Statistik Pesantren (NSP) yang dicantumkan terdaftar pada Kementerian Agama.

Pesantren lalu mendaftarkan santrinya dengan cara memilih nama santri pada sistem berdasarkan data santri yang telah dimutakhirkan pada EMIS Ditjen Pendidikan Islam. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x