Orang Tua Harus Tahu! Anak Adalah Peniru Ulung, Jadi Berhati-hatilah Berperilaku di Depan Anak

25 Agustus 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak yang menjadi peniru ulung. /Pixabay/PublicDomainPictures

 

PORTAL MAJALENGKA - Anak adalah peniru yang ulung, dia akan mengikuti dan meniru semua hal yang ada di sekitarnya.

Anak akan menurunkan semua yang dilakukan orang tuanya, baik itu ucapan, perilaku, dan kebiasaan kedua orang tuanya.

Masa-masa emas perkembangan anak antaa usia 0-3 tahun. Pada masa itu anak akan dengan cepat merespon dan meniru apa yang dia lihat dan apa didengarnya.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan yang paling utama dalam mencetak perilaku dan karakter anak.

Baca Juga: Antisipasi Anak dari Pengaruh Negatif, Wagub DKI: Orang Tua Perlu Perhatian dalam Pemakaian Handphone

Banyak sekali anak Indonesia yang menjadi korban atas ketidakpahaman orang tuanya mengenai masalah ini.

Lingkungan keluarga yang kondusif dan harmonis, serta kedua orang tuanya selalu menjaga sikap dan perilaku di depan anaknya akan mencetak karakter anak yang baik.

Jika anak dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kacau dan tidak kondusif, maka psikologi anak akan terganggu dan akhirnya dia akan menirukan kekacauan yang dicontohkan orang tuanya.

Bahkan Ratu Inggris yakni Ratu Elizabeth II mengatakan belajar seperti proses belajarnya kera, yaitu dengan menyaksikan kedua orang tua dan menirunya.

Dari sini orang tua yang ada di Indonesia harus mulai berhati-hati dalam berkata dan bertindak, selain lingkungan keluarga, lingkungan rumah juga sangat penting.

Baca Juga: Lewat BLIF 2022, Ajak Anak Muda Peduli Lingkungan dan Dukung Produk Lokal

Banyak orang tua yang sudah berhati-hati dalam berperilaku dan bertutur kata di depan anaknya, akan tetapi karena lingkungan sosialnya kurang baik maka anak menirunya.

Proses perkembangan anak pada masa Golden Age harus benar-benar diawasi dan diperhatikan, selain menjadi figur yang baik orang tua juga harus menjadi Figur pelindung bagi anak.

Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka secara tidak langsung anak akan belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka secara tidak langsung anak akan belajar berkelahi.

Jika anak dibesarkan dengan Ketakutan, maka secara tidak langsung anak belajar gelisah dan tidak percaya diri.

Jika anak dibesarkan dengan iri hati, maka secara tidak langsung anak belajar dengki dan membenci.

Baca Juga: Mengenal Imam Hanafi, Sosok Pendiri Madzhab Hanafi

Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka secara tidak langsung anak belajar percaya diri karena ada yang mendukungnya.

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka secara tidak langsung anak belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan pujian, maka secara tidak langsung anak belajar menghargai. Itulah beberapa contoh gambaran ketika anak dibesarkan dengan berbagai macam kondisi.

Lindungi masa depan anak dengan cara berhati-hati dalam berperilaku dan bertutur kata didepan anak anda, karena anak adalah peniru yang ulung. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Anak Ku Peniru yang Luar Biasa

Tags

Terkini

Terpopuler