Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Suporter Arema FC: Gas Air Mata, Terinjak-Injak hingga Jebol Ventilasi

- 4 Oktober 2022, 18:38 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Suporter Arema FC: Gas Air Mata, Terinjak-Injak hingga Jebol Ventilasi
Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Suporter Arema FC: Gas Air Mata, Terinjak-Injak hingga Jebol Ventilasi /Twitter @f12xos/

PORTAL MAJALENGKA - Suporter Arema FC menjelaskan kronologi tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang saat tim kesayangannya kalah dari Persebaya Surabaya.

Akun Instagram @arema_bluearmy menjelaskan kejadian pada tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada 1 Oktober 2022.

Dalam unggahannya, mereka menjelaskan bahwa sebagian besar suporter Arema FC tidak berniat merusuh. Mereka hanya ingin menyapa dan memberi semangat para pemain sebelum akhirnya terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: TERBARU, Terdapat 33 dari 125 Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan dari Kalangan Anak-Anak

Meski demikian, akun tersebut tak membantah bahwa memang terdapat suporter yang menyampaikan kekecewaannya dengan memeluk kiper Arema FC, Maringa.

Sebelumnya, unggahan tersebut menjelaskan bahwa sepanjang 90 menit pertandingan di Stadion Kanjuruhan berjalan dengan tertib. Hanya ada keributan kecil di tribun berdiri area gate 12 tapi dapat dikendalikan dan terpantau kondusif.

Pada slide berikutnya, unggahan tersebut menampilkan momen pihak pengaman menembakkan gas air mata ke arah tribun Stadion Kanjuruhan yang notabene tidak ikut turun ke lapangan dan masih dalam kondisi penuh dengan penonton.

Baca Juga: Kini Twitter Hadirkan Fitur Edit untuk Ubah Isi Cuitan, Tapi...

Slide berikutnya juga menampilkan kondisi kacau dan panik saat gas air mata itu ditembakkan ke arah tribun.

Massa suporter pun berusaha keluar Stadion Kanjuruhan untuk menghindari kepulan asap gas air mata. Namun gerbang dalam kondisi tertutup.

Kondisi lain juga menggambarkan suporter yang terinjak-injak di tengah mereka yang sedang mengalami kondisi sesak napas.

Baca Juga: Unik! Masjid di Cirebon Peninggalan Sunan Gunung Jati Kumandangkan Tujuh Adzan Saat Hendak Shalat Jumat

Dalam kondisi para suporter berusaha keluar Stadion Kanjuruhan dan menghindari kepulan asap gas air mata, mereka mendapati gerbang di beberapa gate dalam kondisi tertutup.

Sehingga mereka akhirnya menjebol ventilasi demi bisa keluar Stadion Kanjuruhan dengan kondisi sesak napas dan terinjak-injak.

"Hari ini kami dicaci, hari ini kami disalahkan, tanpa diberi ruang untuk menjelaskan. Tak mengapa, kami tak butuh pembelaan, kami hanya butuh keadilan untuk ratusan nyawa kawan kami," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Baca Juga: Link Tes Ujian Baper, Coba dan Cek Seberapa Mudah Bapernya Kamu

"Sabtu itu, akan menjadi catatan hitam kisah pilu sepakbola Malang dan Indonesia. 1 Oktober 2022 Hari KESAKTIAN GAS AIR MATA," tulisnya.

Sebelumnya, dalam rilis resmi kepolisian, terdapat 127 nyawa melayang dalam tragedi di Kanjuruhan. Bahkan di beberapa media sosial menyebutkan jumlah yang lebih, yakni 182 korban tewas.

Pasca tragedi Stadion Kanjuruhan, Kompetisi Liga 1 pun diberhentikan sementara oleh PSSI. Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta kompetisi jangan digelar kembali sebelum evaluasi dan perbaikan betul-betul dibenahi.

Baca Juga: Link Tes Ujian Kemalasan, Buruan Coba dan Cek Seberapa Malasnya Kamu

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta juga sudah diterjunkan untuk mengusut tragedi di Kanjuruhan. Tim tersebut dipimpin langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan beberapa praktisi dan beberapa jurnalis.

Selain itu, dari Kapolri Listyo Sigit juga sudah menurunkan tim untuk mendalami SOP pengamanan di lapangan saat kejadian.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Instagram @arema_bluearmy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x