Massa suporter pun berusaha keluar Stadion Kanjuruhan untuk menghindari kepulan asap gas air mata. Namun gerbang dalam kondisi tertutup.
Kondisi lain juga menggambarkan suporter yang terinjak-injak di tengah mereka yang sedang mengalami kondisi sesak napas.
Dalam kondisi para suporter berusaha keluar Stadion Kanjuruhan dan menghindari kepulan asap gas air mata, mereka mendapati gerbang di beberapa gate dalam kondisi tertutup.
Sehingga mereka akhirnya menjebol ventilasi demi bisa keluar Stadion Kanjuruhan dengan kondisi sesak napas dan terinjak-injak.
"Hari ini kami dicaci, hari ini kami disalahkan, tanpa diberi ruang untuk menjelaskan. Tak mengapa, kami tak butuh pembelaan, kami hanya butuh keadilan untuk ratusan nyawa kawan kami," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: Link Tes Ujian Baper, Coba dan Cek Seberapa Mudah Bapernya Kamu
"Sabtu itu, akan menjadi catatan hitam kisah pilu sepakbola Malang dan Indonesia. 1 Oktober 2022 Hari KESAKTIAN GAS AIR MATA," tulisnya.
Sebelumnya, dalam rilis resmi kepolisian, terdapat 127 nyawa melayang dalam tragedi di Kanjuruhan. Bahkan di beberapa media sosial menyebutkan jumlah yang lebih, yakni 182 korban tewas.
Pasca tragedi Stadion Kanjuruhan, Kompetisi Liga 1 pun diberhentikan sementara oleh PSSI. Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta kompetisi jangan digelar kembali sebelum evaluasi dan perbaikan betul-betul dibenahi.