Cerita Memilukan dari Pelatih Arema FC Javier Roca saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang

- 3 Oktober 2022, 18:53 WIB
Cerita Memilukan dari Pelatih Arema FC Javier Roca saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
Cerita Memilukan dari Pelatih Arema FC Javier Roca saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang /Tim Potensi Badung 04/Instagram Javier Roca/arema_bluearmy

PORTAL MAJALENGKA - Dunia sepak bola Indonesia tengah berduka usai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan ratusan meninggal dunia.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada 1 Oktober 2022 itu juga disorot dunia Internasional. Pasalnya, tragedi Kanjuruhan itu menjadi tragedi sepak bola terbesar kedua di dunia.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang sendiri terjadi seusai tuan rumah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 BRI Liga 1.

Baca Juga: Tak Kena Dampak Tragedi Kanjuruhan, Laga Timnas Indonesia U16 vs Guam Tetap Berlangsung Malam Ini

Oknum suporter Arema FC yang tidak menerima kekalahan meluapkan kekesalannya dengan turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang.

Sejumlah oknum suporter lainnya pun terpancing untuk turun ke lapangan. Polisi dan TNI saat itu segera merelai suporter tersebut.

Pihak keamanan menganggap suporter bertindak anarki. Sehingga mereka berinisiatif untuk menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Jokowi: Sebentar Lagi Pandemi COVID-19 Dinyatakan Berakhir

Nahasnya, penembakan gas air mata itulah yang diduga memicu kerusuhan kian meluas. Sejumlah suporter lain mengalami sesak napas di tengah kondisi yang semakin runyam.

Alhasil, mereka yang sesak napas pun terinjak-injak oleh supporter lainnya karena berebut keluar dari Stadion Kanjuruhan Malang.

Baru-baru ini pelatih Arema FC, Javier Roca menceritakan kondisi mencekam di Stadion Kanjuruhan Malang. Ia menceritakan bahwa melihat langsung korban yang bergelimpangan dan diusung ke kamar ganti pemain.

Baca Juga: Diusung NasDem Capres 2024, Jawabn Anies Baswedan: Bismillah...

“Yang paling mengerikan saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar 20 orang masuk dan 4 meninggal,” kata Javier Roca dikutip Portal Majalengka dari Twitter @FaktaSepakbola pada Senin, 3 Oktober 2022.

Diketahui, saat itu memang jumlah tim medis tak sebanding dengan jumlah korban Kanjuruhan yang terus bergelimpangan. Mereka pun merasa kewalahan dengan kondisi yang ada.

Javier Roca mengisahkan kondisi yang memilukan saat itu. Dirinya mengatakan bahwa melihat secara langsung suporter yang meningal di pelukan pemain.

Baca Juga: Pertimbangan NasDem Usung Anies Baswedan sebagai Capres

“Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain,” kata Javier Roca.

Hingga saat ini, tragedi di Stadion Kanjuruhan itu menelan ratusan korban meninggal dunia.

Berbagai pihak pun mengecam oknum Polisi yang menggunakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan Malang. Pasalnya, penggunaan gas air mata telah dilarang oleh FIFA di sebuah stadion.

Baca Juga: BSU Tahap 4 Cair Hari Ini? Segera Cek Daftar Penerimanya di Bawah Ini

Imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang itu, pihak PSSI memberhentikan kompetisi BRI Liga 1 setidaknya selama sepekan.

Bahkan, Presiden Jokowi meminta kompetisi jangan dulu berlangsung selama evaluasi dan perbaikan benar-benar dilakukan.

Kini PSSI tengah membentuk tim investigasi demi mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: CATAT TANGGALNYA! KPU Segera Rekrutmen PPK dan PPS, Serius Gak Tertarik Sama Honor Jutaan Perbulan?

Tidak hanya itu, kompetisi di Indonesia pun kini tengah menanti sanki dari FIFA akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.***

Editor: Husain Ali

Sumber: twitter @FaktaSepakbola


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah