Baca Juga: Greysia Polii-Apriyani Rahayu Pecahkan Medali Emas Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Apri mulai berlatih bulutangkis di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, berjarak sembilan kilometer dari rumahnya.
Tahun 2005, Apri mulai terlibat turnamen bulutangkis tingkat kecamatan. Setahun kemudian ajang bulutangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.
Duduk di kelas enam SD tahun 2007, Apri menyabet gelar Juara II Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sulawesi Tenggara di Kota Raha, Kabupaen Muna.
Amiruddin, pegawai di UPTD Dinas Pertanian Konawe kian bangga setelah Apri melaju di beberapa pertandingan tingkat provinsi.
Apriyani Rahayu bergabung dengan PB Pelita Bakri pada 3 September 2011. Saat itu organisasi tersebut dipimpin Icuk Sugiarto.
Apriyani mendapat kabar ibundanya meninggal dunia saat sedang menghadapi sebuah kejuaraan di Lima, Peru, 10 November 2015.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo: The Daddies Terjungkal, Greysia-Apriyani Pegang Tiket Babak Final
Saat memasuki lokasi pertandingan, Apriyani sempat diminta keluar karena ada kabar dari Indonesia yang menyebut ibundanya meninggal dunia.