Kisah Inspiratif Apriyani Rahayu, Ada Raket Kayu di Balik Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

- 4 Agustus 2021, 06:44 WIB
Apriyani Rahayu yang awalnya bermodalkan raket kayu buatan ayahnya hingga menjadi juara dunia.
Apriyani Rahayu yang awalnya bermodalkan raket kayu buatan ayahnya hingga menjadi juara dunia. /Instagram/@r.aprianig

Baca Juga: Greysia Polii-Apriyani Rahayu Pecahkan Medali Emas Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Apri mulai berlatih bulutangkis di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, berjarak sembilan kilometer dari rumahnya.

Tahun 2005, Apri mulai terlibat turnamen bulutangkis tingkat kecamatan. Setahun kemudian ajang bulutangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.

Duduk di kelas enam SD tahun 2007, Apri menyabet gelar Juara II Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sulawesi Tenggara di Kota Raha, Kabupaen Muna.

Baca Juga: Ginting Terhenti di Semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Putri Greysia Polii-Apriyani Rahayu Jadi Harapan Emas

Amiruddin, pegawai di UPTD Dinas Pertanian Konawe kian bangga setelah Apri melaju di beberapa pertandingan tingkat provinsi.

Apriyani Rahayu bergabung dengan PB Pelita Bakri pada 3 September 2011. Saat itu organisasi tersebut dipimpin Icuk Sugiarto.

Apriyani mendapat kabar ibundanya meninggal dunia saat sedang menghadapi sebuah kejuaraan di Lima, Peru, 10 November 2015.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo: The Daddies Terjungkal, Greysia-Apriyani Pegang Tiket Babak Final

Saat memasuki lokasi pertandingan, Apriyani sempat diminta keluar karena ada kabar dari Indonesia yang menyebut ibundanya meninggal dunia.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x