PORTAL MAJALENGKA -- Hingga kini Amiruddin Pora selalu terkenang raket kayu yang dibuatnya dulu untuk putrinya, Apriyani Rahayu.
Warga Desa Lawulo, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, itu tak mengira raket kayunya turut mengukir perjalanan hidup Apriyani Rahayu sebagai atlet bulutangkis di Indonesia.
Memulai bakatnya dengan memainkan raket kayu buatan ayahnya, Apriyani Rahayu menyusuri karir sebagai pemain bulutangkis. Hingga akhirnya berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangannya, Greysia Polii.
Baca Juga: Giliran Juragan 99 Siapkan Bonus Rp500 Juta untuk Greysia Polii-Apriyani Rahayu
Amiruddin, keluarga, dan tetangga ikut bersorak gembira ketika Greysia Polii-Apriyani Rahayu membukukan skor 21-15 di gim kedua melawan ganda putri asal China, Chen Qen Chen/Jia Yi Fan. Angka itu menyudahi pertandingan dengan kemenangan untuk Greysia/Apriyani.
Amiruddin, keluarga, dan tetangga mengikuti pertandingan ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020 itu melalui televisi. Meski hanya melalui televisi, namun teriakan untuk mendorong Apri dan pasangannya turut diteriakkan. Seolah teriakan itu tersambung ke medan pertandingan di Tokyo, Jepang.
Apriyani meniti karir bulutangkisnya sejak bertarung di lingkungan kampung hingga provinsi, lalu bergabung di Pelatnas, Jakarta.
Baca Juga: Greysia Polii-Apriyani Rahayu Diajak Sandiaga Uno Liburan di Objek Wisata Super Prioritas
Apriyani Rahayu kelahiran 29 April 1998 adalah bungsu buah hati pasangan Amiruddin Pora dan Siti Jauhar (almarhum).