Lanjutkan Kompetisi, PSSI Siapkan Rp5 M untuk Swab Test

9 September 2020, 20:45 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. /Pikiran-rakyat.com

PORTAL MAJALENGKA - Rencana PSSI kembali melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 Oktober mendatang, menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.

Mayoritas klub mendukung namun tidak sedikit yang menolak, seperti yang dilakukan Persebaya Surabaya.

Alasannya jelas bahwa kompetisi sangat riskan digelar di tengah pandemi Covid-19. NAmun PSSI berdalih bahwa pihaknya akan sangat hati-hati dan sangat mengedepankan keselamatan.

Baca Juga: Telstar 18, Bola Buatan Majalengka yang langganan dipakai di Piala Dunia

Salah satunya PSSI menyiapkan dana Rp5 miliar untuk swab test atau tes usap para pemain dan seluruh pihak pertandingan.

“Itu memang menjadi tanggung jawab federasi dan tentu kalau sudah bergulir ada sponsor kembali,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam webinar di Jakarta, Selasa 8 September 2020.

Iriawan mengatakan Satgas Percepatan penanganan Covid-19 juga akan membantu PSSI untuk swab test ini.

Baca Juga: Ahmad Syaikhu: Bandara Kertajati Belum Siap

Dengan begitu, federasi dan operator liga bisa menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai ketentuan sepak bola di tengah pandemi.

“Pak Doni Monardo (Ketua Satgas Covid-19) juga mengatakan akan membantu kami. Jadi meringankan kami juga,” kata Iriawan.

Bergulirnya kembali kompetisi sepak bola Indonesia membuktikan kepada dunia bahwa olahraga Indonesia bisa berdampingan dengan Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Keringanan Biaya Listrik, Siapa Saja yang Dapat?

Menurut dia masyarakat Indonesia tak bisa menunggu kapan pandemi berakhir sebelum vaksin ditemukan.

Sehingga salah satu caranya adalah hidup berdampingan dengan Covid-19 sambil menunggu vaksin dan ketat menerapkan protokol kesehatan.

“Lewat bergulirnya lagi kompetisi Liga 1 dan Liga 2, kami ingin menunjukkan ke dunia kalau Indonesia siap menerapkan sistem kehidupan baru atau new normal,” kata dia.

Baca Juga: Bukan Hanya Batuk dan Demam, Diare Juga Gejala Covid-19

Dia menilai kelanjutan kompetisi bakal berpengaruh kepada geliat ekonomi, yang berdasarkan kajian salah satu universitas perputaran ekonomi dalam satu musim mencapai Rp3 triliun.

“Menurut kajian Universitas Indonesia, satu musim kompetisi berhenti Rp3 triliun kerugian yang ada di masyarakat. Jika satu musim kompetisi berhenti maka satu generasi akan terputus,” kata dia. ***

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler