Khawatir Covid-19, Sebagian Warga Jepang Menentang Olimpiade Tokyo

20 Juli 2021, 17:21 WIB
Tim renang Korea Selatan menggunakan masker saat tiba di Jepang. Warga Jepang sebagian besar menentang pelaksanaan OLimpiade Tokyo karena khawatir penyebaran Covid-19 /reuters

PORTAL MAJALENGKA - Dua pertiga orang di Jepang tidak percaya negara itu dapat menjadi tuan rumah Olimpiade yang aman dan terjamin di tengah gelombang baru infeksi Covid-19.

Fakta tersebut dilansir dailymail.co.uk dari sebuah survei yang diterbitkan surat kabar Asahi, hanya empat hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade di Tokyo.

Dalam jajak pendapat tersebut, 68 persen responden menyatakan keraguan tentang kemampuan penyelenggara Olimpiade mengendalikan infeksi virus corona.

Baca Juga: Diperkuat Enam Alumni Euro 2020, Spanyol Favorit Emas Sepak Bola Olimpiade Tokyo

55 persen mengatakan menentang Olimpiade yang akan berlangsung. Tiga perempat dari 1.444 orang dalam survei telepon mengatakan setuju dengan keputusan untuk melarang penonton.

Kasus Covid-19 sendiri meningkat di Tokyo yang berada di bawah keadaan darurat keempat.

Kekhawatiran publik telah berkembang bahwa menyelenggarakan acara dengan puluhan ribu atlet, pejabat, dan jurnalis luar negeri dapat mempercepat tingkat infeksi di ibu kota Jepang dan memperkenalkan varian yang lebih menular dan mematikan.

Diagram kasus Covid-19 di Jepang per 17 Juli 2021.

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach berharap publik Jepang akan menyambut Olimpiade, begitu kompetisi dimulai dan ketika atlet Jepang mulai memenangkan medali.

Olimpiade Tokyo berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus. Pejabat Olimpiade Senin 19 Juli 2021 melaporkan kasus Covid-19 pertama di kampung atlet di Tokyo, di mana 11.000 atlet diperkirakan tinggal selama Olimpiade.

Sejak 2 Juli, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah melaporkan 58 kasus positif di kalangan atlet, ofisial, dan jurnalis.

Pejabat Olimpiade dan penyelenggara acara individu memiliki rencana darurat untuk menangani infeksi di antara para atlet.

Diagram Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jepang

Pada hari Minggu enam atlet atletik Inggris bersama dengan dua anggota staf terpaksa diisolasi setelah seseorang dalam penerbangan mereka ke Jepang dinyatakan positif Covid-19.

Tim sepak bola Afrika Selatan juga mengumumkan dua pemain mereka dinyatakan positif, yaitu Thabiso Monyane dan Kamohelo Mahlatsi.

Mahlatsi dan Monyane adalah atlet pertama di kampong atlet yang dilaporkan positif, menambah ketidakpastian seputar Olimpiade Tokyo yang akhirnya akan dibuka Jumat 23 Juli 2021 setelah tertunda satu tahun oleh pandemi.

“Banyak atlet mungkin mengadakan pesta atau upacara sebelum mereka pergi ke Tokyo di mana mungkin ada sorakan atau salam. Jadi mereka mungkin juga berisiko terinfeksi di negara mereka sendiri,” kata Koji Wada, seorang profesor di Universitas Kesehatan dan Kesejahteraan Internasional Tokyo dan penasihat pemerintah terhadap virus corona.

Baca Juga: Satu Pesawat dengan Suspect Covid-19, Tim Atletik Inggris Olimpiade Tokyo Jalani Isolasi

Lonjakan kasus terbaru di Tokyo terjadi setelah empat gelombang sebelumnya, yang paling mematikan terjadi pada Januari.

Kasus Covid-19 baru di Tokyo mencapai 1.410 pada hari Sabtu 17 Juli 2021 terbesar sejak awal tahun, dengan infeksi baru melebihi 1.000 selama lima hari berturut-turut.

Sebagian besar dari kasus-kasus baru itu terjadi di antara orang-orang yang lebih muda, karena Jepang telah berhasil membuat sebagian besar populasi lansia yang rentan divaksinasi setidaknya satu suntikan.

Baca Juga: Dua Atlet Afsel Positif Covid-19, Pembukaan Olimpiade Tokyo Terancam

Meskipun hanya 32 persen dari keseluruhan populasi sejauh ini yang menerimanya. Menjelang dimulainya Olimpiade, Tokyo memberlakukan pembatasan lalu lintas jalan, menunjuk jalur khusus untuk pejabat Olimpiade, atlet, dan jurnalis yang bepergian antar lokasi.

Otoritas transportasi juga menaikkan biaya tol sebesar 1.000 yen untuk kendaraan pribadi yang menggunakan jaringan jalan tol layang yang melintasi kota dalam upaya mengurangi lalu lintas selama Olimpiade. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: dailymail.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler