Network
Maka dari itu, BIJB Kertajati ini harusnya memiliki peran penting di dunia transportasi Indonesia.
"Nah ini kan kalau ternyata hasil kajiannya mengarah kepada delapan atau berapapun tanpa menyebut dari Jawa Barat maka kemandirian transportasi itu tidak akan hadir di kita," jelasnya.
Baca Juga: Mengurangi Angka Perceraian, Penghulu Harus Maksimalkan Peran Bimbingan Pasca-Menikah
Diberitakan Prfmnews.com sebelumnya, dalam artikel yang berjudul Tak Ada BIJB Kertajati dalam Daftar Bandara Hub Internasional, Dishub Jabar: Ini Perlu Dikaji Ulang, tidak dipilihnya BIJB Kertajati sebagai bandara hub internasional pun akan berdampak pada perekonomian di Jawa Barat.
Dengan adanya hal ini, Hery menyampaikan kepada Pemerintah harus ada kajian mendalam lagi terkait hal ini.
Pasalnya, banyak hal yang bisa menopang keperluan transportasi udara Indonesia.
"Ini harus dikaji dengan lengkap, dikaji dengan mendalam, kita dari sisi geografis sebagai provinsi yang terdekat dengan ibu kota negara. Yang kedua juga dari sisi fasilitas dan kelengkapan di Bandara Kertajati ini kan pada saatnya nanti, terutama saat Cisumdawu beroperasi pada 2021 nanti akan menjadi luar biasa, bahkan jika berfungsi maksimal disinyalir menjadi Bandara kedua terbesar setelah Soekarno-Hatta," jelasnya.
Baca Juga: Penggunaan Masker Scuba dan Buff tidak Efektif, Desa di Majalengka Sudah Terlanjur Membagikannya
Tak hanya itu, Hery sebut, Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Maka dari itu diyakini BIJB Kertajati ini akan memiliki demand yang banyak.
