Gagasan Energi Cawapres Gibran Ancam Keberlanjutan Transisi Energi Berkeadilan

- 23 Januari 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi greenflation, climateflation, dan fossilflation, dampak transisi energi baru.
Ilustrasi greenflation, climateflation, dan fossilflation, dampak transisi energi baru. /Pexels/Kervin Edward Lara/

PORTAL MAJALENGKA – “Dari gagasan para calon wakil presiden (cawapres) tentang energi, gagasan energi dari cawapres Gibran yang paling berbahaya bagi keberlanjutan agenda transisi energi kedepannya,” ujar Indonesia Team Lead Interim 350.org

Bagaimana tidak, di dua kali debat Gibran terus mempromosikan Carbon Capture Storage (CCS), seolah itu merupakan solusi bagi transisi energi.

CCS, menurut Firdaus Cahyadi, adalah solusi palsu transisi energi. “Penggunaan CCS akan memperpanjang penggunaan energi fosil,” jelasnya.

Baca Juga: Layanan Penerbangan ke Balikpapan di BIJB Kertajati Majalengka Senin 22 Januari 2024 Tidak Tersedia

Akibatnya, penggunaan teknologi CCS ini akan menghalangi pengembangan energi terbarukan.

Laporan Panel Antar-Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), lanjut Firdaus Cahyadi, juga mengungkapkan bahwa kemampuan CCS untuk memberikan pengurangan emisi yang berarti dalam dekade berikutnya sangatlah rendah, sementara biayanya akan sangat tinggi.

“Dengan biaya yang tinggi itu, harusnya investasinya langsung diarahkan ke pengembangan energi terbarukan,” ungkapnya.

Baca Juga: DENPASAR TERBANYAK! Ini Jadwal Penerbangan Kedatangan di BIJB Kertajati Senin 22 Januari 2024

Gagasan energi cawapres Gibran lainnya yang membahayakan transisi energi berkadilan adalah pengembangan energi hijau berbasis sawit.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x