Kampanye Memanfaatkan Bansos Dinilai Tidak Mendidik Rakyat

- 14 Desember 2023, 21:24 WIB
Ilustrasi Bansos.
Ilustrasi Bansos. /

PORTAL MAJALENGKA - Peneliti senior BRIN Prof Lili Romli menilai kampanye dengan memanfaatkan bantuan sosial (Bansos) tidak etis. Alih-alih bagaimana agar rakyat makmur dan sejahtera sehingga tidak mengandalkan bansos, kampanye model ini justru ingin melestarikannya.

Seperti diketahui, Bantuan sosial (bansos) pemerintah di tengah pemilu dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan elektoral. Ketum PAN Zulkfili Hasan, berkampanye dengan narasi agar rakyat memilih Prabowo-Gibran agar bansos dan BLT berlanjut.

"Ini bisa dikatakan mereka ingin agar rakyat tetap miskin sehingga akar tergantung terus pada bansos. Ini bentuk politik populis yang salah kaprah," terangnya di Jakarta, Kamis 14 Desember 2023.

Baca Juga: Debat Pilpres 2024: Disebut Anies Baswedan Tak Tahan Jadi Oposisi, Prabowo Beri Jawaban Begini

Menurutnya, kampanye politik harusnya berfokus pada upaya menyejahterakan rakyat dengan seperti penciptaan lapangan usaha bagi rakyat, lapangan pekerjaan, peningkatan pendidikan sehingga rakyat bisa keluar dari jerat kemiskinan.

"Bukan terus menerus melestarikan bansos," lanjutnya.

Menurutnya, kini, program bansos pun melenceng dari tujuan awal. "Sekarang bansos sudah bersifat politis, sudah ditunggangi politik," sambungnya.

Baca Juga: Rute ke Makasaar Adakah Hari Ini? Cek Jadwal Penerbangan di BIJB Kertajati, Kamis 14 Desember 2023

Bansos menjadi instrumen klintelisme untuk meraih suara, untuk pemenangan pemilu dan pilpres. Padahal pendanaan bansos bersumber dari uang rakyat.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x