Ia menjelaskan bahwa antara kujang dan keris, keduanya memiliki keterikatan yang mengacu kepada siklus peradaban.
Menurutnya penggambaran untuk kedua pusaka Nusantara tersebut sama Seperti lambang Garuda Pancasila di zaman sekarang.
Maksudnya kujang merupakan lambang negara yang mengandung arti ajaran kenegaraan atau ideologi bangsa.
Baca Juga: Harta Kekayaan Wakil Bupati Majalengka Capai RP3,6 Miliar, Berikut Rinciannya
Bagi masyarakat pegunungan atau daerah dataran tinggi kujang merupakan simbol api atau RA yang bermakna api kehidupan.
Dan ketika peradaban itu berkembang turun ke wilayah pantai atau daerah yang dekat laut atau menjadi kerajaan yang menguasai maritim maka lahirlah bentuk keris.
Keris ini merupakan simbol dari air yang bergelombang atau naga yang bermakna Feminism atau ibu Pertiwi.
Baca Juga: Versi LHKPN, Segini Jumlah Harta Kekayaan Bupati Majalengka Karna Sobahi
Dari kodifikasi kedua pusaka terbentuk sebuah kata NAGARA, diambil dari konsep makna keris sebagai NAGA dan Kujang sebagai RA atau api.