Soal KLB PSSI, Ahmad Riyadh: Sudah 4 Kali, Tapi Masih Saja Seperti Ini

- 21 Oktober 2022, 15:04 WIB
Anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan KLB sudah dilakukan sejak 2012
Anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan KLB sudah dilakukan sejak 2012 //PSSI

 

PORTAL MAJALENGKA - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa rekomendasi KLB bukan solusi untuk membenahi PSSI usai tragedi Kanjuruhan.

"PSSI sudah melakukan setidaknya 4 kali KLB sejak tahun 2012, tapi hasilnya masih seperti ini," kata Ahmad Riyadh pada Kamis malam, 20 Oktober 20022 dikutip Portal Majalengka dari Antara.

Untuk itu, kata Ahmad Riyadh, PSSI harus konsentrasi jadi lebih baik dan harus bisa menghargai masyarakat, tidak bisa berjalan sendiri. PSSI menurutnya perlu suporter serta perlu pengamat.

Baca Juga: Abu Nawas Cerdas! Begini Cara Dia Selesaikan Persoalan P mindahan Istana Raja

Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) memberikan rekomendasi Kongres Luar Biasa (KLB) kepada PSSI untuk melahirkan kepengurusan yang lebih berintegritas usai tragedi Kanjuruhan.

"Desakan mundur kan itu hanya rekomendasi. Usulan. Keputusan ya ada di aturan," katanya.

Menurutnya, KLB sendiri merupakan hak anggota PSSI. Maka dari itu, lanjut Ahmad Riyadh, jika anggota meminta dilaksanakannya KLB, maka PSSI baru akan menggelarnya.

Baca Juga: Shopee Rayakan Kampanye 11.11 Big Sale Bersama Happy Asmara

"Kalau anggota minta sesuai statuta ya terlaksana. Kalau di luar ya tidak bisa serta merta. Harus melalui statuta yang ada," ujar Ahmad Riyadh.

Terkait isu belakangan yang menyebutkan bahwa akan ada unjuk rasa untuk mendesak PSSI akibat tragedi Kanjuruhan, Ahmad Riyadh mengaku hal tersebut tidak ada masalah.

Terkait desakan untuk menggelar KLB, Ahmad Riyadh menegaskan bahwa hal itu tanpa disuruh pun pasti akan dilakukan.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Peringatan Hari Santri 2022, Cocok Dipasang di Status Medsos

"PSSI tidak pakai disuruh nanti tahun 2023 ya ganti dan perlu proses 3 bulan sebelumnya mundur," ujarnya.

Ia menjelaskan, Ketum PSSI Mochamad Iriawan telah menyatakan bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.

Ia menambahkan, salah satu bentuk tanggung jawab Mochamad Iriawan yakni dengan kooperatif saat pemeriksaan oleh kepolisian.

Baca Juga: Abu Nawas Mampu Membuat Turun Hujan di Musim Kemarau Berkat Bajunya yang Bau

"Seperti menghadapi masalah hukum lewat pemeriksaan hari ini. Selain itu juga telah dibentuk tim task force. Dengan polisi kami juga tengah menggodok peraturan yang seimbang dan cocok dilaksanakan di PSSI," ujarnya.

Desakan Ketum PSSI Achmad Iriawan atau Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya telah lama digaungkan.

Publik juga menyangkan ketika Iwan Bule beberapa kali menghindar dari awak media. Bahkan, suporter Indonesia sempat mengecam aksi Fun Football antara PSSI dengan FIFA belum lama ini.***

Editor: Sofhal Adnan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah