Kyai Imam Mursyid Muttaqin Jadi Korban Kekejaman PKI Madiun 1948 yang Belum Ditemukan Jejaknya

- 16 September 2022, 20:33 WIB
Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran, Magetan, Jawa Timur, jadi saksi tragedi kekejaman PKI. Pengasuhnya, Kyai Imam Mursyid Muttaqin jadi korban PKI yang hingga kini jejaknya belum ditemukan.
Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran, Magetan, Jawa Timur, jadi saksi tragedi kekejaman PKI. Pengasuhnya, Kyai Imam Mursyid Muttaqin jadi korban PKI yang hingga kini jejaknya belum ditemukan. /faridaudughdamen.blogspot.com

Baca Juga: BANJIR GOL PERSIB vs BARITO PUTERA 4-0, Luis Milla Makin Berjaya, Gol David Da Silva dan Brace Ciro Alves

Namun setelah ditelusuri, ternyata jasad yang berada di pabrik gula ataupun yang berada di dalam sumur Soco tidak satu pun identitas yang mengarah kepada kyai Imam Mursyid Muttaqin.

Meskipun telah ditemukan lagi beberapa sumur tempat pembantaian itu berlangsung, bahkan ternyata terdapat satu sumur di dekat pabrik gula Gorang Gareng, tapi hasilnya tetap nihil.

Nihil yang dimaksud adalah bahwa tidak ditemukan sama sekali jasad yang identitasnya mengarah kepada Kyai Imam Mursyid.

Baca Juga: Lirik Lagu Waktu yang Salah Ciptaan Fiersa Besari dan Makna yang Sukses Bikin Baper Anak Senja

Hingga saat ini belum bisa ditemukan jejak jasad dari Kyai Imam Mursyid Muttaqin.

Akhirnya keluarga dan santri menyetujui dengan mendirikan sebuah prasasti persis di depan masjid Pesantren Sabilil Muttaqin (PSM) sebagai pengingat.

Nama-nama yang tertulis di sana merupakan kyai dan santri PSM yang menjadi korban kekejaman PKI pada tragedi September 1948.

Ada 14 nama yang dituliskan. Mereka adalah Kyai Imam Mursyid Muttaqin, Kyai Moh Nor, Kyai Ahmad Baidawy, Kyai MH Nurun, Ust Imam Fahm, Ust Hadi Addaba’, Ust Mohamad Maidjo, Reksosiswoyo, Hartono, Kadimin, Mohamad Suhud, Priyo Oetomo, Rofi'i Cipto Martono, dan seorang ketua santri bernama Husein.

Baca Juga: MENGENAL Ikan Channa Royi, Gabus Dwarf Cantik dan Berprospek Cerah

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015) karya Anab Afifi dan Thowaf Zuharon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah