Sama seperti suku Dayak, suku Kajang juga menggunakan ilmu doti-doti tidak sembarangan. Ilmu ini digunakan ketika benar-benar sudah mengganggu suku Kajang.
Tiga, suku Osing Jawa Timur. Suku Osing adalah penduduk asli kota Banyuwangi Jawa Timur yang juga disebut dengan Laros atau Lare Osing dan wong Blambangan.
Mereka adalah penduduk mayoritas yang ada di Banyuwangi yang juga berdampingan dengan suku Jawa asli suku Madura dan masyarakat pendatang yang tinggal di Banyuwangi.
Beberapa ciri dan keunikan dari masyarakat suku Osing selain dari bahasa yang sedikit berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya, terlihat dari cara berpakaian yang masih menggunakan Busana tradisional dan juga dari beberapa ritual atau kebiasaan yang masih mereka lakukan dalam mengamalkan ajaran dari para leluhur.
Baca Juga: AMALAN DAHSYAT Selamat Dunia Akhirat sampai 7 Turunan dari Gus Baha, Kuncinya Istiqamah
Selain dikenal karena keteguhan dalam menjalankan adat istiadat dan ajaran nenek moyangnya, suku Osing juga sangat dikenal akan ilmu kesaktiannya terutama ilmu santet.
Bagi masyarakat Osing, budaya santet ini sudah tidak asing lagi dan sudah sangat melekat dalam kehidupan masyarakat sejak dari zaman para leluhurnya dan dilestarikan hingga saat ini.
Kekuatan santet dari suku Osing ini dikenal sangat mengerikan, tidak hanya mampu menyerang satu orang saja namun bisa melumpuhkan banyak orang hanya dengan satu kali serangan. Karena keganasan ilmu tersebut sampai-sampai wilayah Banyuwangi dikenal dan dijuluki sebagai Kota santet.
Baca Juga: Luis Milla Resmi Jadi Pelatih Persib Bandung, Berikut Prediksi Pemain Andalannya
Mantra-mantra ilmu gaib yang berasal dari suku Osing atau masyarakat Banyuwangi pada umumnya memiliki keunikan yang berbeda dari mantra-mantra gaib pada umumnya.