PORTAL MAJALENGKA - Sebagian masyarakat Jawa, menentukan sesuatu masih banyak yang menggunakan hitungan khusus. Hitungan itu di antaranya merujuk penanggalan atau Kalender Jawa.
Dalam sistem Kalender Jawa mengenal dua siklus hari, yakni Saptawara dan Pancawara. Saptawara berarti siklus minggu yang yang terdiri dari 7 hari mulai Ahad-Sabtu.
Sementara Pancawara terdiri dari lima pasaran mulai dari Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon. Setiap pekan Pancawara dalam Kalender Jawa dinamakan wuku.
Selain siklus hari, Kalender Jawa juga mengenal 12 bulan yang namanya banyak diadaptasi bahasa Arab. Tapi sebagian dari bahasa Sansekerta, Jawa dan melayu.
Nama-nama 12 bulan di Kalender Jawa terdiri dari Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Sela (Dulkangidah, apit), Besar (Dulkahijjah).
Sementara nama tahun dalam Kalender Jawa dikelompokka dalam siklus delapan tahunan (windu). Masing-masing tahun diberi nama dengan huruf hijaiyah.
Baca Juga: 1000 Persen Anda Pasti Ketawa, Abu Nawas Kerjai Tabib Palsu, Kecerdikan Sang Wali Sufi
Tahun pertama Alip, tahun kedua Ha atau Ehe, tahun ketiga Jim Awwal, tahun keempat Zay, tahun kelima Dal, tahun keenam Ba, tahun ketujuh Wawu dan tahun kedelapan Jim Akir.