Gunung Semeru Meletus 24 Kali pada Hari Ini, Berikut Penjelasannya

- 24 Maret 2022, 16:38 WIB
Gunung Semeru Meletus 24 Kali pada Hari Ini, Berikut Penjelasannya
Gunung Semeru Meletus 24 Kali pada Hari Ini, Berikut Penjelasannya /ANTARA

PORTAL MAJALENGKA - Gunung Semeru dilaporkan meletus sebanyak 24 kali dalam priode pengamatan selama 12 jam.

Semeru memiliki ketinggian 3.676 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada hari Kamis, pukul 00.00 hingga 12.00 WIB

Disampaikan petugas pos pengamatan gunung api Semeru, Liswanto melalui laporan tertulisnya menyebutkan bahwa aktivitas kegempaan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pada hari Kamis pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Baca Juga: Soal Aksi Tendang Sesajen di Kaki Gunung Semeru, Begini Penjelasan Prof Quraish Shihab

Tercatat 16 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa sekitar 95 sampai 115 detik.

"Gunung Semeru juga mengalami dua kali gempa embusan, dua kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh," kata Liswanto.

Pada priode Kamis pukul 06.00 sampai 12.00 WIB gunung Semeru tercatat telah mengalami letusan sebanyak 8 kalo dengan amplitudo 10-22 mm dengan lama gempa 50-85 detik.

Baca Juga: Kawasan Gunung Semeru Musibah Lagi, Kini Banjir Lahar Dingin Terjang Lumajang

Sehingga dikalkulasikan selama 12 jam terakhir Gunung Semeru telah mengalami 24 kali letusan.

Sebelumnya pada Rabu 23 Maret 2022 dijelaskan oleh Liswanto aktivitas Gunung Semeru juga telah tercatat 68 kali erupsi dengan amplitudo 10-25 mm dan lama gempa 55-250 detik.

Disambung satu kali awan panas guguran, satu kali gempa guguran, enam kali gempa embusan, enam kali gempa harmonik, dua kali gempa vulkanik, dan tiga kali gempa tektonik.

Baca Juga: Erupsi Semeru Lumajang, Puting Beliung Bojonegoro, Gempa Jember: Bencana Alam Beruntun Melanda Jawa Timur

Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang sampaikan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur terkait aktivitas gunung api tersebut.

"Aktivitas Gunung Semeru saat ini masih berstatus siaga sejak 16 Desember 2021, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi sejumlah rekomendasi yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," kata Joko Sambang.

Jelasnya menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) dan di luar jarak tersebut.

menurutnya, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan lantaran, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," kata Joko Sambang.

Seluruh masyarakat sekitar diimbau agar tetap mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak gunung Semeru.

Terlebih pada sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x