Network
PORTAL MAJALENGKA - PT KAI (Persero) mencatat, pada periode long weekend Isra Mi'raj 25 sampai dengan 28 Februari 2022 lalu, melayani 469.491 pelanggan kereta api atau rata-rata 117.373 pelanggan per hari.
PT KAI Persero merinci 220.093 kereta api jarak jauh dan 249.398 kereta api lokal.
Jumlah pelanggan PT KAI Persero meningkat 36 persen dibanding pekan lalu yakni 18 sampai dengan 21 Februari 2022 dimana mereka melayani 345.367 pelanggan.
Baca Juga: Hari Raya Nyepi 2022, Siap-siap Pemprov Bali Akan Memutus Layanan Internet
Untuk mengakomodasi meningkatnya volume pelanggan tersebut, total perjalanan kereta api jarak jauh dan lokal yang dioperasikan adalah sebanyak 1.627 perjalanan kereta api.
Atau rata-rata 382 perjalanan kereta api per hari, naik 1 persen dibanding pekan sebelumnya yaitu sebanyak 1.514 perjalanan KA atau rata-rata 379 perjalanan kereta api per hari.
“Kenaikan jumlah pelanggan pada libur long weekend Isra Mi'raj ini kami sertai dengan pelayanan yang berjalan dengan baik. Kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dikutip dari laman kai.id, Rabu 2 Maret 2022.
Baca Juga: Rusia Siap Melakukan Perundingan Damai Putaran Kedua dengan Ukraina
Perusahaan jasa transportasi darat ini konsisten menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api.
Mereka memastikan hanya pelanggan yang benar-benar memenuhi ketentuan yang boleh berangkat naik kereta api pada libur long weekend Isra Mi'raj sesuai dengan regulasi pemerintah.
Puncak volume pelanggan pada periode long weekend Isra Mi'raj terjadi pada Senin 28 Februari 2022 dimana terdapat 134.121 pelanggan.
Baca Juga: Sekda Jawa Barat Dorong Kesiapan Dukcapil Hadapi Pemilu Serentak 2024
Adapun kereta api yang menjadi favorit masyarakat pada periode long weekend Isra Mi'raj yaitu kereta api Airlangga (Pasarsenen - Surabaya Pasarturi pp), kereta api Sri Tanjung (Lempuyangan - Ketapang pp), dan kereta api Wijayakusuma (Cilacap - Ketapang pp), dan lainnya.
Total pelanggan yang ditolak berangkat pada periode 25 sampai dengan 28 Februari 2022 ada sebanyak 1.411 pelanggan.
Mereka merinci, yakni belum vaksin 45 pelanggan, sakit 3 pelanggan, dan reaktif/positif sebanyak 1.363 pelanggan.
Baca Juga: Download Lagu Tak Kan Hilang Budi Doremi, Trending di YouTube
“Terima kasih kami sampaikan kepada para pelanggan KAI atas pilihannya menggunakan transportasi kereta api selama libur long weekend Isra Mikraj dan telah mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Perlu diketahui, sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).
Tepatnya di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.
Baca Juga: Hoax, Pembelian Minyak Goreng Menggunakan Kartu Vaksin dan KK
Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.
Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875.
Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang.
Baca Juga: 5 Ucapan Hari Raya Nyepi yang Akrab Untuk Sahabat atau Orang Terdekat
Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).
Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan.
Baca Juga: Chord Gitar Lagu Tak Kan Hilang Budi Doremi, Walaupun Telah Kehilangan Namun Masih Cinta
Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).
Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang.
Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka.
Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.
Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang.
Baca Juga: Lirik Lagu Terbaru Budi Doremi Tak Kan Hilang, Kisah Seseorang yang Belum Move On
Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia).
Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).
Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.
Baca Juga: Kumpulan Foto Ogoh-ogoh Hari Raya Nyepi 2022 di Bali
Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950.
Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).
Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air.
Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971.
Baca Juga: Hari Raya Nyepi Cocok Memasak Menu Sarapan Nasi Tepeng, Ini Resepnya
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991.
Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.***
