PORTAL MAJALENGKA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pernah dituduh melebih-lebihkan kasus kematian COVID-19 di Jakarta.
Saat kasus kematian akibat COVID-19 sedang tinggi-tingginya pada bulan Februari hingga April 2020, ada sebagian kalangan yang menuduhnya sengaja melebih-lebihkan kasus kematian di Jakarta.
"Pada waktu itu sebagian menyampaikan, Jakarta melebih-lebihkan, membesar-besarkan, menakut-nakuti. Sekarang kita udah jalan 2 tahun nggak ada yang kita takut-takuti, itu fakta bahwa ada problem besar yang sedang mengancam warga kita," katanya di akun youtube pribadinya, Sabtu 12 Februari 2022.
Baca Juga: Prediksi dan Link Streaming Hari Terakhir Tes Pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika
Sayangnya Anies tak mengungkap siapa sebagian kalangan yang dia maksudkan itu. Dia mengungkapkan bahwa fakta soal kasus kematian akibat COVID-19 itu harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat dengan akurasi yang tepat.
"Fakta kita sampaikan apa adanya dan data kematian tidak pernah kita tutup-tutupi. Kita melaporkan yang sudah dites dan dinyatakan positif maupun oleh dokter sudah di diagnosis COVID-19 tapi belum ada hasil laboratoriumnya, ini kita catat semuanya," katanya.
Dengan begitu, Pemprov DKI Jakarta memiliki data yang komplit setiap waktu soal kasus kematian. Jadi, kata Anies, data dan fakta itu sama pentingnya bagi Pemprov DKI Jakarta.
"Lalu kami memiliki data yang lengkap atas pelayanan kematian dan peristiwa itu. Jadi poin pertama itu data itu penting fakta itu penting," katanya.