BNPB Laporkan 22 Orang Meninggal Dunia Akibat Guguran Awan Panas Letusan Gunung Semeru, 27 Korban Hilang

- 6 Desember 2021, 22:39 WIB
BNPB Laporkan 22 Orang Meninggal Dunia Akibat Guguran Awan Panas Letusan Gunung Semeru
BNPB Laporkan 22 Orang Meninggal Dunia Akibat Guguran Awan Panas Letusan Gunung Semeru /Tangkap layar/Instagram @sar_nasional

PORTAL MAJALENGKA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melaporkan melalui data Pusdalops, sebanyak 22 orang meninggal dunia dalam peristiwa Gunung Semeru meletus.

Sebanyak 22 korban tersebut meninggal akibat guguran awan panas Gunung Semeru Lumajang, Jawa Timur, yang meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Laporan terkait 22 orang meninggal dunia akibat guguran panas letusan Gunung Semeru disampaikan Abdul Muhari selaku pelaksana tugas kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. Ia menyampaikan dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta pada Senin, 6 Desember 2021.

Baca Juga: Penampakan Kondisi Rumah-rumah Warga Sekitar Gunung Semeru setelah Meletus, Diambil Menggunakan Drone

Dalam perinciannya terdapat 14 orang dari Kecamatan Pronojiwo dan 8 orang dari Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Di Kecamatan Pronojiwo ada lima jenazah yang belum teridentifikasi. Rinciannya, dua jenazah sudah ditempatkan di RSUD Pasirian kemudian tiga jenazah lain ditemukan pada RT 16 RW 05 Curah Kobokan pada pukul 14.15 WIB.

Sedangkan sembilan korban lainnya di Kecamatan Pronojiwo sudah diamankan.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya soal Semeru: Pulau Jawa Terbelah di Zaman Rusuh, Kisah Candradimuka serta Jonggring Saloka

Sementara di Kecamatan Candipuro, terdapat satu dari delapan jenazah yang ditemukan di Dusun Kebondeli Selatan, pukul 15.45 WIB, masih belum teridentifikasi.

"Kami juga menerima laporan Pusdalops, masih ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian, dan total masyarakat terdampak di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas, maupun delapan kecamatan terdampak debu vulkanis sebanyak 5.205 orang," sebut Abdul Muhari dikutip dari Antara.

Muhari menyampaikan, terdapat 19 titik jumlah pengungsian yang dihuni 2.004 jiwa. Dengan perincian, 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo. Kemudian 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, serta 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.

Baca Juga: Manfaat Minum Air Hangat secara Rutin, Musim Hujan Baiknya Makin Berdisiplin

Untuk sementara dalam kebutuhan logistik dasar, makanan, selimut, matras bagi para warga terdampak telah aman.

Adapun jika ada tambahan untuk kebutuhan warga terdampak, dari kementerian atau lembaga siap untuk memenuhi.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah